Gerakan Seribu Untuk Indonesia (GSUI) sebuah gerakan yang dari awal pandemi covid – 19 terjadi telah berupaya membantu dan mendukung Pemerintah RI dalam mencegah penyebaran virus dengan gerakan nyatanya.
GSUI sejatinya adalah gerakan bersama seluruh anak bangsa dari Sabang sampai Merauke dari Miangas hingga Pulau Rote yang senantiasa hadir dan mewarnai Indonesia dengan semangat kebangsaan dan kegotongroyongan dalam merespon berbagai hal yang terjadi demi kemajuan serta keutuhan Indonesia tercinta ini.
Kala awal pandemi di triwulan pertama 2020 GSUI hadir bahu-membahu bersama dengan para pemangku kepentingan, bergerak untuk percepatan penanganan Pandemi Covid19 di Indonesia.
Berbagai aktifitas yang GSUI laksanaakan yang berdampak langsung untuk masyarakat diantaranya adalah Pembagian Seribu Paket Sembako untuk Keluarga terdampak, Pembagian Seribu Desinfectan, Pembagian Seribu Masker, Pembagian portable handwasher untuk tempat-tempat ibadah, Digital Campaign di kanal YouTube GSUI yang melibatkan narasumber dari 5 Benua.
Tak hanya itu, GSUI juga melakukan musik live streaming dalam rangka mengumpulkan donasi serta melelang lukisan dari para pelukis untuk hasilnya di donasikan bagi masyarakat terdampak pandemi.
Gerakan yang di lakukan GSUI sedikit banyaknya mampu membantu perekonomian masyarakat yang terdampak pandemi dengan aksi sosial menyebarkan kebaikan.
Setelah dua tahun pandemi, GSUI tak berhenti bergerak untuk terus menumbuhkan semangat Gotong Royong meski kondisi Indonesia mulai menurun kasus covid – 19.
“Hari ini kami berkumpul kembali untuk bersilaturahmi dan turut mendoakan tenaga kesehatan yang bertugas. Bahkan mereka rela gugur saat bertugas. Kita sangat mengapresiasi mereka di era pandemi ini.”ujar Muhanto Hatta, Ketua Umum GSUI saat ditemui di kantor GSUI, Kebayoran, Senin (20/9/21).
“Secara kegiatan sebetulnya kita tetap berkegiatan hanya saja kemaren ada PPKM kan, seperti teman – teman ketahui Ada beberapa anggota kita yang Jadi bagian dari semangat musik terutama. Jadi secara Keanggotan GSUI semangatnya tidak berubah hanya memang harus diakui ketika PPKM ini ada beberapa daerah terutama kita yang di Jakarta, karena teman – temankan pusatnya di Jakarta. Jadi memang betul – betul berhenti. Saat ini PPKM level dua, mudah – mudahan dalam satu bulan ini akan berhenti pasti semangat kita akan jalan kembali.”kata Harry Koko Santoso.
Menurut Permata Warokka salah satu Donatur GSUI yang juga sekaligus Founder Permata Peduli, akan terus mendukung gerakan sosial yang di lakukan GSUI.
“Kita berharap nanti PPKM selesai kita bisa semakin banyak melakukan kegiatan positif lainnya, sehingga bisa memberikan bantuan lebih luas. Kita akan terus lakukan aksi sosial.”ungkap Permata Warokka.
Bicara program GSUI selanjutnya Kris Tjantra, Bendahara GSUI mengatakan akan terus melakukan aksi sosial karena GSUI terbentuk untuk melakukan aksi sosial.
“Ini harus kita Ingatkan kembali ke teman-teman kita semua dari berbagai profesi yang punya rasa simpati dengan sesamanya kita tetap masih bekerja sama dengan relawan nasional lawan Covid, kebetulan saat itu kita baru bikin acara Jakarta, kita tidak pernah lupa bawa awal mula gerakan Kami adalah aksi sosial jadi akan terus bergerak.”kata Kris Tjandra.
“Harapan dari kami juga untuk ke depannya adalah kita bisa bersama-sama melewati ini dalam keadaan sehat yang paling penting kita juga akan bahwa untuk para pahlawan yang sedang berjuang saat ini kita doakan mereka semua selalu sehat dalam menjalankan tugas mereka, selalu sehat mengemban tugas negara.”ujar Kris menutup pembicaraan.(EH).