Indonesia Music Movement (IMM 2021) menjadi moment untuk mendata pekerja seni hingga mengelar kompetisi musik pop antar negara Asean.
Menurut salah satu penggagas IMM 2021, Harry Koko Santoso dengan adanya IMM 2021 diharapkan Indonesia memiliki data base musisi dari Sabang Sampai Marauke.
Ajang IMM 2021 juga diharapkan menjadikan Indonesia tampil sebagai Motor musik Negara Asean.
“Dengan IMM 2021 diharapkan kita akan punya data Base dari sabang sampai merauke dan IMM 2021 diharapkan menjadi daya tarik bagi Musisi dari sabang sampai merauke untuk bergabung,”ungkap Harry Koko Santoso saat konferensi pers virtual, Senin (21/12/20).
“Lewat ajang IMM 2021 ini pula diharapkan Indonesia tampil sebagai Motor musik Negara Asean Mengingat sebagai negara populasi terbanyak Pasti nya mempunyai grup band terbanyak , Didalam negeri kita sendiri indonesia memang harus punya data base agar kedepan musik Indonesia menjadi lebih Maju,”tambahnya.
Ajo Zain sebagai penggagas IMM 2021 diperlukan Roadmap Pengembangan Ekosistim Industri Musik Nasional
“Roadmap ini dibentuk dengan visi menjadikan industry musik nasional menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Menjadikan musik nasional di kenal dan di nikmati di dalam negeri maupun luar negeri,”ujar Ajo Zain.
“Tak hanya visi, misi Roadmap membuat industry music nasional sebagai salah satu kontributor devisa nasional.
Menjadikan para pelaku industry seni music menjadi suatu profesi yang bermartabat/bergengsi.
Membuat model eko sistim industry music nasional sebagai suatu sistim supply chain value cahin yang ter-integrasi secara professional.”tambah Ajo.
Kompetisi musik yang direncanakan adalah Rhytm Sea Music Festival Konser Live Streaming sebuah kompetisi musik pop antar negara Asean diharapkan Asean menjadi kekuatan baru di industri musik Dunia .
Rhythm Sea Music Festival dan menjadi “new wave” atau “Gerakkan Baru”dalam industry music global.
Suatu festival musik yang di perkirakan akan di ikuti ribuan grup band di 11 negara – negara SEA.
Di harapkan grup band tersebut (untuk Indonesia) dapat di anggap sebagai suatu unit kegiatan kecil masyarakat dalam berusaha dan dapat di anggap sebagai “startup” atau UMKM.
Di harapkan kegiatan ini dapat menelorkan banyak startup dari industri music nasional yang juga bisa berbicara banyak di industri music global seperti hal nya KOREA.
Paling tidak menjadi tuan rumah yang besar seperti Cina dan India. Tentu nya ini akan meghasilkan devisa bagi negara. Setidak nya mencegah keluar devisa dan menumbuh lapangan kerja.
Di harapkan juga lahir nya entrepreneur – entrepreneur industri musik nasional yang berkemampuan manajerial bertaraf internasional.
Yang tidak kalah penting nya adalah dalam era digitalisasi saat ini, kepemilikkan database dalam dunia permusikkan nasional yang berguna untuk perencanaan industry music ke depannya. Database ini di harapkan menjadi HUB bagi database – database lainnya bagi negara.
Untuk penyelenggaraan ini bantuan dari pemerintah di harapkan terutama untuk startup2 band tersebut dan bantuan penyelenggaraan RHYTHM SEA ini
Di harapkan juga pemerintah membentuk wadah para musisi dan pekerja seni nasional, baik music modern maupun tradisionil, dalam bentuk suatu badan khusus diperkirakan lebih dari 10 juta viewer dalam dan luar negeri akan menyaksikan RHYTHM SEA festival ini yg akan menjadi kan acara ini juga sebagai wadah yg efektik untuk mensosialisakan program2 pemerintah terutama tentang pandemic covid 19 dan juga tourism.
Dalam konferensi Pers Indonesia Music Movement 2021 dihadiri oleh Dr Hari Sungkari (Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf RI) Ajo Zein ( Penggagas IMM 2021), Harry Murti ( Penggagas IMM 2021), Harry Koko Santoso (Penggagas IMM 2021), Drs, Helmi Fauzi ( mantan Duta Besar Indonesia untuk Mesir ), Barry Likumahua ( Musisi ), Yuke Sampurna ( Musisi ). (EH).