Informasi potensi tsunami hingga setinggi delapan meter di Cilegon telah berdampak pada pembatalan pemesanan hotel. Hal ini dinyatakan oleh Ketua Harian Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Banten, Ashok Umar.
Ashok mengatakan informasi potensi tsunami setinggi 8 meter di Cilegon, berdampak pada sejumlah wilayah. Dampaknya dirasakan sampai ke wilayah Anyer, Carita, Tanjung Lesung, hingga ke Sumur Pulau Umang.
“Secara aplikasi kita lihat di lapangan terjadinya penurunan drastis pemesanan kamar hotel. Di atas 70 persen itu pembatalan,” ujar Ashok, Selasa (7/12/2021).
Bahkan akibat informasi terkait Tsunami ini kata Ashok, ada juga para wisatawan yang kemudian melakukan pengembalian uang dari deposit. Namun, ia mengakui, pihaknya masih tetap beranggapan positif. Apalagi pemerintah sudah melakukan berbagai antisipasi, seperti yang dilakukan Pemkot Cilegon.
“Semuanya diharapkan bisa terlaksana dengan baik, lebih baik kita mencegah daripada mengobati,” ujarnya.
Adapun pembatalan penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 3 disambut positif pengusaha di bidang pariwisata. “Kami berterima kasih kepada pemerintah pusat karena PPKM Level 3 itu tidak diberlakukan rata di semua daerah,” katanya.
Ashok mengatakan, pemerintah memikirkan pemulihan perekonomian, selain kesehatan karena pandemi Covid-19 masih berlangsung, dengan membatalkan penerapan PPKM Level 3. Apalagi pariwisata paling rentan dengan isu kesehatan dan isu keamanan.
Ashok mengharapkan dalam pencegahan peningkatan kasus Covid-19 menjelang Natal dan tahun baru ru kali ini bisa dilakukan dengan baik.
Pariwisata di Banten diharapkan bisa menjadi tolok ukur. “Sehingga tidak ada klaster baru atau dari hotel,” pungkasnya.
