Merokok tidak hanya mengancam kesehatan organ dalam tubuh, tetapi juga kesehatan kulit. Racun pada rokok dapat menyebabkan kulit jadi lebih cepat menua dan memicu beragam penyakit kulit. Bahkan, jika kamu sudah punya masalah kulit, merokok dapat memburuk gejalanya.
Asap rokok mengandung ribuan zat berbahaya, termasuk zat karsinogenik. Terpapar zat ini dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan sejumlah masalah kesehatan, seperti penyakit paru-paru, penyakit jantung, hingga kanker.
Selain itu, kebiasaan mengisap rokok bisa merusak dan menyebabkan munculnya beragam masalah kulit. Efek ini tidak hanya bisa dialami oleh perokok aktif saja, tetapi orang yang tidak merokok namun terpapar asap rokok atau perokok pasif juga berisiko mengalami gangguan kesehatan pada kulit.
Berikut ini adalah berbagai bahaya mengisap rokok pada kesehatan kulit yang bisa terjadi:
1. Meningkatkan risiko terjadinya penuaan dini
Merokok dapat menyempitkan pembuluh darah yang membuat kulit kekurangan oksigen dan nutrisi. Bahan kimia pada asap tembakau juga dapat menurunkan produksi kolagen, elastin, dan vitamin A di kulit. Inilah yang menyebabkan elastisitas kulit menurun dan membuatnya menjadi berkerut, kendur, serta tampak lebih tua.
Kulit yang berkerut dan kendur akibat mengisap rokok bisa terjadi di seluruh tubuh. Pada wajah, biasanya kerutan akan lebih terlihat di antara alis, dahi, dan di sekitar bibir. Kantong mata akan menjadi bengkak dan menurun serta bibir menjadi lebih tipis. Selain itu, merokok juga dapat menyebabkan payudara kendur.
2. Memicu hiperpigmentasi kulit
Kebiasaan mengisap rokok bisa memicu produksi melanin di kulit, sehingga timbul hiperpigmentasi atau bintik-bintik hitam, khususnya pada wajah. Selain itu, jari-jari tangan juga bisa menguning akibat terlalu sering terpapar nikotin dalam tar yang terkandung pada rokok.
3. Menghambat penyembuhan luka
Penyempitan pembuluh darah akibat merokok dapat menghambat peredaran darah ke seluruh tubuh. Akibatnya, jika ada luka, akan lebih sulit untuk sembuh. Bahkan, luka kecil akibat goresan pun membutuhkan waktu untuk pulih lebih lama. Selain itu, kemungkinan munculnya jaringan parut karena luka juga lebih tinggi.
4. Memicu berbagai penyakit kulit
Penelitian telah membuktikan jika orang yang sering merokok berisiko lebih besar mengalami eksim atau hidradenitis suppurativa. Racun pada rokok juga berpotensi merusak sel-sel kulit yang kemudian bisa berkembang menjadi karsinoma sel skuamosa, yaitu sejenis kanker kulit.
Tidak hanya itu saja, merokok juga bisa meningkatkan risiko terjadinya penyakit autoimun pada kulit, seperti psoriasis atau penyakit Buerger.
Merokok tidak baik bagi kesehatan tubuhmu, termasuk kulit. Jadi, untuk mencegah kondisi-kondisi di atas, cara satu-satunya yang bisa kamu lakukan adalah berhenti mengisap rokok.
Memang sih, berhenti dari suatu kebiasaan yang sudah lama dijalani tidaklah mudah. Namun, dengan keyakinan yang kuat dan konsistensi, kamu pasti bisa kok berhenti dari kebiasaan ini. Ingat ya, berhenti merokok tidak hanya menyelamatkanmu saja, tetapi juga jiwa orang lain.
Jika kamu merasa kesulitan menghentikan kebiasaan mengisap rokok, terlebih bila sudah merasakan dampaknya pada kesehatanmu, sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.