Inovasi dari Bantaeng, Sulawesi Selatan. “Gedung Penanggulangan Gizi Terpadu” di resmikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Masyarakat dan Kebudayaan (Menko PMK) RI, Prof. DR. Muhadjir Effendy, Selasa (2-Maret-2021).
Dalam kata sambutannya, Menko PMK mengatakan bahwa; Ini adalah yang pertama di Indonesia dan Kabupaten Bantaeng di Sulawesi Selatan ini sebagai pemrakarsanya.
“Gedung Penanggulangan Gizi Terpadu di Bantaeng ini adalah sebuah inovasi yang sangat baik, sehingga penanganan stunting bisa dilakukan secara spesifik dan sensitif di gedung berlantai dua ini”, kata Muhadjir Effendy.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Masyarakat dan Kebudayaan, Prof. DR. Muhadjir Effendy juga mengajak daerah lainnya di Indonesia untuk ikut mereplikasi inovasi dari Kabupaten Bantaeng ini.
Dalam acara peresmian Gedung Penanggulangan Gizi Terpadu ini, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Masyarakat dan Kebudayaan RI, Prof. DR. Muhadjir Effendy didampingi oleh Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, Bupati Bantaeng, DR. H. Ilham Azikin M.Si dan Aulia Mustika yang merupakan perwakilan dari anggota DPR RI.
Proses peresmian gedung berlantai dua ini, berlangsung dengan sukses dan menerapkan protokol kesehtan Covid19.
Pada penutup rangkaian kunjungan Menko PMK dan rombongan ke Bantaeng. Dihadapan jurnalis media online dan media eletronik, Prof. DR. Muhadjir Effendy mengatakan: “Kami dari Kemenko PMK R.I mengapresiasi untuk angka stunting di Bantaeng ini sudah termasuk rendah sekitar 21% dan itu jauh lebih rendah dari tingkat nasional secara umum yang saat ini berada di angka 27%. Olehnya itu kami berharap agar Bantaeng bisa menjadi pelopor untuk menurunkan angka stunting”.
Muhadjir Effendy juga mengungkapkan bahwa Presiden Jokowi memberikan target penurunan angka stunting di Indonesia sampai 14% sesuai standart WHO hingga periode terakhir pada tahun 2024.
Setelah acara peresmian gedung berlantai dua ini dilakukan, Jurnalis Indeks News menemui Kepala Unit Penanggulangan Gizi Terpadu Kabupaten Bantaeng, Amirullah S.KM M.Kes dan beliau memaparkan secara mendetail tentang fungsi dan kegunaan setiap ruangan yang ada di gedung berlantai dua ini.
Kepala UPGT Bantaeng mengatakan bahwa gedung yang berada di Desa Lumpangang, Kecamatan Bantaeng, Kabupaten Bantaeng ini setiap ruangannya itu memiliki fungsi dan kegunaan masing-masing.
“Di lantai satu ini ada tujuh ruangan yang berfungsi sebagai bentuk pelayanan. Seperti poli gizi, fisioterapi, poli anak dan kebidanan, ruang menyusui, ruang bermain anak, ruang konseling t.u dan dapur gizi”, bebernya.
“Untuk poli gizi, fisioterapi, poli anak dan kebidanan itu akan ditangani langsung oleh dokter ahli. Ruang konseling t.u itu ditangani oleh dokter umum. Sedangkan dapur gizi bertujuan untuk mengajarkan kepada ibu-ibu, cara menyiapkan makanan yang sehat kepada balitanya”, ujarnya.
Lanjut kata Amirullah, untuk lantai dua gedung ini berfungsi sebagai penanggulangan. Hal ini dikarenakan pada lantai dua itu ada ruangan pokja penanggulangan gizi terpadu yang terdiri dari gabungan 11 SKPD yang ada di pemerintahan Kabupaten Bantaeng.
“Di lantai dua juga ada ruang pertemuan dan ruang kepala uptd layanan gizi terpadu”, kata Amirullah.
“Jadi, di gedung berlantai dua ini memiliki dua fungsi. Lantai satu berfungsi sebagai pelayanan dan lantai dua berfungsi sebagai penanggulangan”, pungkasnya.
Dua minggu sebelum acara peresmian Gedung Penanggulangan Gizi Terpadu ini, Indeks News sempat bertanya kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bantaeng, dr. Andi Ihsan M.Kes tentang awal mula rencana pembangunan Gedung Unit Penanggulangan Gizi Terpadu ini.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bantaeng, dr. Andi Ihsan M.Kes mengatakan:
“Ini adalah konsep pemikiran dari Bupati Bantaeng, Bapak Ilham Azikin dan kami dari Dinas Kesehatan mewujudkan konsep itu dengan membangun gedung berlantai dua ini”.
