Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut bahwa Menteri Koordinator (Menko) Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Pandjaitan adalah Menko paling kaya. Hal ini terungkap saat jajaran menteri dan kepala lembaga pemerintahan Joko Widodo kemarin ramai-ramai melaporkan SPT Pajak Tahunan.
Dalam acara ini, Sri Mulyani menjelaskan bahwa pemerintah telah menambah satu layer pembayaran pajak untuk masyarakat yang memiliki kekayaan besar. Layer yang ditetapkan adalah 35 persen. Ini pun menurutnya, berlaku bagi Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan.
“Pak Luhut itu berkali-kali bilang harga batu bara naik, setoran ke pemerintah naik, tapi pajaknya pak Luhut pribadi juga meningkat pasti ke 35 persen,” ujar Sri Mulyani.
Menurut Sri Mulyani karena Luhut Pandjaitan merupakan salah satu Menko yang memiliki kekayaan besar. “Makanya saya sampaikan beliau harus hadir hari ini. Tadinya agak berhalangan. Saya bilang kalau Menko paling tajir tidak datang, nanti simbolnya jadi kurang baik,” ujarnya.
Sri Mulyani juga menambahkan, saat ini kondisi perekonomian berangsur pulih sehingga beberapa kebijakan pajak tengah dijalankan. Salah satunya mengenai pajak penghasilan (PPh).
“Kita membuat satu braket 35 persen,” katanya.
Lalu, berapa besar harta yang dimiliki oleh Menko Marves Luhut Pandjaitan?
Berdasarkan laman elhkpn.kpk.go.id, laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara atau LHKPN, terbitan 24 Maret 2021, Luhut memiliki total harta kekayaan sebesar Rp745.188.108.997.
Jumlah ini, naik Rp67.440.505.710 selama masa pandemi Covid-19 atau dalam kurun waktu setahun terakhir. Sebelumnya, berdasarkan laporan LHKPN, 1 Mei 2020, Luhut memiliki total harta kekayaan Rp677.440.505.710.
Secara rinci, Luhut Pandjaitan memiliki harta kekayaan berupa tanah dan bangunan sebesar Rp244.019.517.000. Sedangkan alat transportasi dan mesin sebesar Rp2.485.097.000.
Dari total harta kekayaannya tersebut, Luhut memiliki mobil Isuzu Panther LM 25 Tahun 2006, dengan nilai Rp60 juta. Kemudian, ada juga mobil Lexus LS 460 AT Tahun 2016, Rp1,5 miliar dan Toyota Alphard 3.5 Q AT tahun 2016 senilai Rp900 juta.
Kemudian harta kekayaan lain Rp3.382.794.000, surat berharga Rp106.164.485.850, kas dan setara kas Rp194.009.888.867, harta lain Rp207.126.326.280, serta utang Rp12 miliar.
Sementara, Luhut Binsar Pandjaitan mengakui bahwa dirinya memiliki lahan konsesi lahan pertambangan batu bara di Kalimantan Timur sebesar 6.000 hektare. Hal ini turut menjawab isu kepemilikan lahan oleh sejumlah petinggi negara.
“Sampai sekarang saya masih punya 6 ribuan ha dan okelah buat pensiunan sudah cukup,” ujarnya saat di temui di Menara Kadin Indonesia, Jakarta, Kamis (28/2/2019).
Luhut mengklaim, dia bersama timnya selalu bekerja keras untuk menggarap lahan tersebut, agar tidak ada masalah. Menurutnya, dengan berbisnis pertambangan ini bisa memberikan pendapatan yang cukup untuk orang yang sudah pensiun dari TNI.
“Karena saya selalu kerja detail, team work dan usaha saya kecil tapi saya kerjakan sungguh-sungguh,” pungkasnya.