Pemprov Sulawesi Selatan terus mendorong perbankan untuk memberikan kemudahan bagi para pelaku UMKM mengakses Kredit Usaha Rakyat (KUR). Program kredit bersubsidi itu diharapkan bisa membantu UMKM di daerah agar bisa bangkit dari dampak pandemi Covid-19 yang mewabah sejak 2020 lalu.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sulsel Abd Malik Faisal mengungkapkan UMKM menjadi salah satu sektor yang paling merasakan dampak pandemi Covid-19. Sebagai tulang punggung perekonomian nasional, UMKM mendapat perhatian serius dari pemerintah pusat.
“Presiden RI Joko Widodo, sudah menyampaikan untuk pagu KUR tanpa jaminan dinaikkan menjadi Rp100 juta, yang sebelumnya cuma Rp50 juta. Bahkan melalui Kemenko Perekonomian, Presiden juga menyiapkan stimulus bagi UMKM yang memiliki KUR dengan insentif bunga 3 persen,” ujar Malik, Rabu (8/9/2021)
Dengan subsidi bunga KUR tersebut, Malik Faisal mengaku optimistis jumlah UMKM yang akan mengakses KUR tahun ini bisa terus tumbuh.
Dia mengatakan, kebijakan ini pasti akan mendorong pelaku UMKM di Sulawesi Selatan berlomba mengakses KUR, dan diharapkan pada 2021 ini meningkat 15 persen dari tahun sebelumnya.
Malik juga menambahkan, berdasarkan data OJK Regional 6 Sulampua, penyaluran KUR di Sulsel per Juni 2021 yakni sebesar Rp7,8 triliun, dengan jumlah debitur sebanyak 193.838.
“Kalau di 2020 KUR yang tersalur itu sebesar Rp10,2 triliun lebih dengan jumlah debitur 339.706. Tahun ini, per Juni 2021 sudah Rp7,80 triliun. Data ini menunjukkan peningkatan yang cukup tinggi, meskipun masih dalam suasana pandemi Covid-19,” ujar Malik Faisal.
Sementara itu, Kepala OJK Regional 6 Sulampua Moh Nurdin Subandi sebelumnya menjelaskan, tingginya penyaluran KUR di Sulsel juga sejalan dengan rasio kredit bermasalah atau NPL yang masih terjaga di level 0,11 persen.
Dijelaskan, dari total KUR yang disalurkan selama enam bulan pertama 2021, terdiri atas KUR sektor produksi Rp4,82 triliun dengan share 61,77 persen. Sedang non produksi yang meliputi perdagangan sebesar Rp2,98 triliun.
“Sektor pertanian, perburuan dan kehutanan menjadi penopang penyaluran KUR sektor produksi dengan nominal Rp2,9 triliun dengan jumlah debitur 81.375 UMKM. Sektor ini memiliki share sebesar 37,26 persen dari total realisasi KUR,” ujar Subandi.
Subandi mengatakan, tingginya kontribusi sektor pertanian terhadap penyaluran KUR di Sulsel, lantaran pertanian merupakan sektor unggulan.
“Diharapkan pertanian ini tetap menjadi pendorong penyaluran KUR hingga akhir tahun, sehingga bisa terus menopang pertumbuhan ekonomi,” katanya.
Data OJK Regional 6 Sulampua mencatat, lima kabupaten kota dengan penyaluran KUR tertinggi, yakni pertama di Kota Makassar dengan nominal Rp947 miliar dengan share 12,13 persen. Kemudian, Kabupaten Bone, Wajo, Gowa dan Sidrap dengan masing-masing nominal penyaluran sebesar Rp596 miliar, Rp566 miliar, Rp496 miliar dan Rp462 miliar.