Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menyatakan nasib konser BLACKPINK di Stadion Utama Gelora Bung Karno atau SUGBK berada di tangan Federasi Asosiasi Sepak Bola Internasional atau FIFA.
Sebab, Piala Dunia FIFA U-20 akan digelar sekitar dua bulan setelah konser BLACKPINK yang sedianya bakal digelar di SUGBK.
Menteri Pemuda dan Olah Raga Zainudin Amali mengatakan, penggunaan SUGBK menjadi kewenangan FIFA lantaran akan menjadi tempat bertanding Piala Dunia FIFA U-20.
Menurutnya, FIFA sudah meminta pemangku kepentingan untuk menjaga kondisi seluruh stadion tempat bertanding Piala Dunia FIFA U-20.
“Nggak tahu saya konser BLACKPINK akan batal atau tidak, pokoknya tergantung keputusan FIFA,” ujar Zainudin di Istana Negara, Senin (28/11).
Sebagai informasi, konser BLACKPINK yang bertajuk BORN PINK WORLD TOUR JAKARTA dijadwalkan berlangsung pada 11-12 Maret 2023. Sementara itu, Piala Dunia FIFA U-20 bakal dihelat pada 20 Mei – 11 Juni 2023.
Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia atau PSSI sebelumnya telah mengirimkan surat kepada FIFA terkait penggunaan SUGBK untuk acara umum.
Surat tersebut dikirimkan pada 24 November 2022, hanya saja FIFA belum memberikan balasan terkait surat tersebut.
Ali mengatakan, kelangsungan konser BLACKPINK akan bergantung pada isi surat tersebut. Pasalnya, PSSI sebelumnya telah mengatur bahwa SUGBK tidak akan menjadi tempat kegiatan umum 6 bulan sebelum Piala Dunia FIFA U-20 berlangsung.
Zainudin menilai SUGBK dapat dikeluarkan dari enam stadion ajang Piala Dunia FIFA U-20. Selain SUGBK, ajang internasional itu akan dilakukan di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Stadion Si Jalak Harupat, Stadion Manahan, Stadion Gelora Bung Tomo, dan Stadion Kapten I Wayan Dipta.
Zainudin menjelaskan, SUGBK dapat dikeluarkan dari tempat bertanding Piala Dunia FIFA U-20 setelah FIFA melakukan inspeksi lanjutan. Menurutnya, salah satu tujuan inspeksi tersebut akan menentukan apakah stadion tersebut harus dilakukan perbaikan atau tidak.
Namun, Zainudin berharap SUGBK tetap menjadi tempat bertanding Piala Dunia FIFA U-20. Zainudin menilai SUGBK memiliki fasilitas yang baik dan akan menjadikan tempat pertandingan lebih merata di seluruh Indonesia.
“FIFA akan melihat apakah stadion-stadion ini bisa terus jadi tempat bertanding atau tidak. Artinya, tidak harus enam stadion, bisa hanya empat stadion. Bahkan, informasinya Piala Dunia Wanita FIFA U-20 cuman menggunakna dua stadion,” ujar Zainudin.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan proses perbaikan stadion-stadion untuk FIFA World Cup U-20 sedang berlangsung selain di SUGBK. Perbaikan tersebut dilakukan setelah FIFA menginspeksi seluruh stadion tersebut pada 2022.
Sebelumnya, FIFA berharap proses perbaikan stadion untuk FIFA World Cup U-20 dapat rampung pada 2022. Presiden Joko Widodo pun meminta agar perbaikan yang dilakukan mengikuti standar FIFA.
Perbaikan tersebut disebabkan oleh penundaan FIFA World Cup U-20 yang seharusnya berlangsung pada 2021 di dalam negeri. Penundaan tersebut membuat stadion-stadion tersebut digunakan untuk keperluan liga sepak bola nasional.
Contohnya, Stadion Manahan Solo telah digunakan untuk sejumlah kegiatan, seperti turnamen pramusim, Piala Menpora, Piala Presiden, Liga Musim 2022/2023, hingga ASEAN Paragames.