Luhut Cemas Investasi China di Pulau Rempang Terancam Lepas

- Advertisement -
Investasi China di Indonesia kian nyata merambah sebagian besar wilayah Indonesia bahkan mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Pada kuartal IV-2022 investasi China melewati Singapura yang secara historis selalu menjadi nomer satu. Besarnya investasi yang dilakukan di tengah isu pelambatan ekonomi China bahkan ada yang memprediksi dalam jangka panjang produk domestik bruto (PDB) China hanya akan tumbuh di kisaran 4% saja.

Namun, kini investasi China di Indonesia melalui Xinyi Group terjegal karena adanya konflik di Rempang, Batam, Kepulauan Riau.

Inilah yang membuat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mulai khuwatir dan berharap rencana investasi Xinyi Group tidak lepas ke negara lain

Xinyi merupakan perusahaan kaca terbesar di dunia dengan pangsa pasar mencapai 20 persen. Perusahaan asal Cina tersebut adalah investor pertama yang akan membangun pabrik kaca terbesar kedua di kawasan Rempang Eco City.

“Ya, kita harapkan janganlah. Dulu kan kekonyolan kita juga lari ke tempat lain. Jadi, kita sendiri juga harus introspeksi, apa yang salah. Kita ndak boleh malu-malu, kalo kita salah ya kita perbaikin,” katanya, Selasa (19/9).

Luhut mengatakan, realisasi investasi perusahaan asal China itu mempunyai dampak besar bagi Indonesia. Selain dapat membuka lapangan pekerjaan, investasi itu dapat membuka alih teknologi, juga akan mendorong peningkatan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dalam produksi photovoltaic (PV), panel surya, dan semikonduktor.

Ia juga meyakini keberadaan investasi China itu akan mampu menjadikan Indonesia sebagai pusat atau hub produksi kebutuhan PV, panel surya, dan semikonduktor.

“Kita itu jadi pusat karena sekarang ada pertikaian dari negara-negara besar, kita menjadi alternatif. Bahwa ada yang kurang lebih di kita, jangan mau terus main, istilahnya, tikus mati dalam lumbung padi,” katanya.

Luhut juga menanggapi desakan pencabutan status proyek strategis nasional (PSN) di Rempang. Rempang Eco City masuk dalam daftar PSN untuk kebutuhan industri, pariwisata, dan lainnya yang diatur diatur dalam Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 7 Tahun 2023 yang disahkan pada 28 Agustus 2023.

Menurut Luhut, potensi investasi di wilayah tersebut sangat besar manfaatnya bagi Indonesia, sehingga tidak perlu ada pencabutan status PSN.

“Kenapa mesti dicabut-cabut sih, barangnya bagus. Bahwa ada yang salah satu, ya diperbaiki satulah. Jangan main cabut. Itu kan merugikan kita” ujarnya.

Luhut juga meyakini pemerintah akan terus melakukan upaya terbaik untuk bisa meyakinkan investor bahwa masalah di Rempang akan bisa selesai dengan baik. Dengan demikian, investor tidak perlu ragu untuk merealisasikan rencana investasinya di Tanah Air.

Sebelumnya, Xinyi Group berencana untuk melakukan investasi ekosistem hilirisasi pasir kuarsa atau silika di Rempang dengan rencana investasi sebesar US$ 11,6 miliar. Investasi ini untuk membangun kaca dan solar panel, yang diproyeksikan akan menyerap tenaga kerja Indonesia sekitar 35 ribu orang.

Rencana investasi di Batam merupakan proyek kedua di Indonesia. Sebelumnya, Xinyi Group melakukan investasi tahap pertama untuk basis manufaktur kaca komprehensif berskala besar di Kawasan JIIPE (Java Integrated and Industrial Port Estate) di Gresik, Jatim, tahun lalu sebesar 700 juta dolar AS. Produksinya diperkirakan terlaksana di pertengahan tahun depan.

spot_img

Trending Topic

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Hot News

Game

PENTING UNTUK DIBACA