Mantan direktur LBH Padang, Era Purnama Sari yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Advokasi Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) mendapat penghargaan SK Trimurti Award 2021 dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia.
Era Purnama Sari dinilai memiliki reputasi baik dan rekam jejak yang kuat dalam advokasi hak asasi manusia (HAM).
“Era Purnama Sari layak menerima penghargaan ini karena konsistensi, kegigihan dan keberaniannya dalam memperjuangkan hak asasi manusia,” demikian bunyi keterangan tertulis dewan juri SK Trimurti Award 2021, Sabtu, 7 Agustus 2021.
Dalam pertimbangan dewan juri, semangat Era untuk memperjuangkan HAM tidak goyah meski mendapat tekanan dan intimidasi. Misalnya, saat membela petani Jambi yang dikriminalisasi pada 2019.
Waktu itu, Era diintimidasi ketika menjadi pembela petani Serikat Mandiri Batanghari (SMB) yang terlibat konflik lahan dengan anak perusahaan Sinarmas Group, PT Wira Karya Sakti. Perkara ini dibawa ke Pengadilan Negeri Jambi.
Era juga diserang secara personal dengan tudingan perselingkuhan. Dewan juri juga memuji Era yang bahkan masih terlibat dalam beberapa kegiatan advokasi meski mengidap kanker payudara pada Agustus 2020. “Semangatnya dan juga keberaniannya bisa dikategorikan lebih dari rata-rata.”
Dewan juri SK Trimurti Award 2021 antara lain Ketua Majelis Etik Nasional AJI Indonesia Abdul Manan, Pendiri LBH Bali Women Crisis Centre Ni Nengah Budawati, dan Direktur LBH Apik Jakarta Siti Mazuma.
SK Trimurti Award dianugerahkan khusus kepada perempuan yang memperjuangkan HAM, demokrasi, serta kebebasan berekspresi. Penghargaan ini merupakan bagian dari bentuk penghormatan terhadap perjuangan perempuan dan mendorong kesetaraan gender, termasuk di media massa.
Penghargaan yang digagas AJI Indonesia sejak 2008 ini juga dimaksudkan untuk mengenang Soerastri Karma Trimurti, jurnalis yang dinobatkan menjadi pahlawan nasional perempuan. Harapannya, SK Trimurti Award bakal menginsipirasi orang lain agar bersemangat dan tak kenal takut memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan.
Source: Tempo