Mantan preman Anton Medan atau Ramdhan Effendi meninggal dunia hari ini. Kabar mengenai meninggalnya Anton Medan ini dibenarkan oleh Ketua Umum Persatuan Islam Tionghoa (PITI), Ipong Hembiring Putra, Senin (15/3/2021).
Anton Medan wafat di kediamannya di Cibinong, Bogor. “Benar, Pak Anton Medan meninggal dunia,” kata Ipong.
Kabar meninggalnya Anton Medan juga dibenarkan oleh mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
“Iya benar,” ujar Ahok
Lelaki yang biasa disapa Anton Medan, semasa hidupnya dikenal sebagai preman yang kemudian bertobat hingga menjadi mualaf pada tahun 1992.
Pria yang pernah hidup di dunia hitam ini punya nama Tionghoa Tan Hok Liang. Anton Medan pernah masuk ke Kalijodo pada 1972-1979. Setelah itu, dia dipenjara selama 12 tahun. Bebas pada 1986, Anton kembali ke Kalijodo pada 1988. Anak buahnya menyewa lapak ke Daeng Aziz sebanyak tiga titik.
Anton membuka kawasan perjudian yang disebutnya kasino. Ada roullete, dadu koprok, ta shiao, dan kartu cap jie kia. Rata-rata omzetnya bila dikonversi dengan nilai rupiah saat ini adalah Rp 1,5 miliar per hari. Namun pada akhirnya Anton memilih menjadi mualaf pada 1992.
“Setelah saya masuk Islam tahun 1992, saya sudah nggak ada urusan lagi dengan judi di sana,” ujar Anton dikutip dari detikcom.
Setelah menjadi mualaf, hidupnya berubah 180 derajat. Anton pun menjadi sosok pendakwah dan bergabung dengan Persatuan Islam Tionghoa (PITI).
Sejak keluar dari penjara pada 1992, Anton banyak mengabdikan hidupnya untuk membantu para narapidana (napi) dan bekas napi.
Karena dia berpikir, untuk membenahi penjara dan penghuninya tidak cukup dilakukan oleh pemerintah saja. Perlu peran serta masyarakat untuk membantu nasib para napi. Dia mengistilahkan hidupnya seperti Al-Qur’an yang sudah khatam, karena ceramahnya berisi semangat kepada mereka yang ingin meninggalkan dunia hitam. Ia juga mendirikan rumah ibadah yang diberi nama Masjid Jami’ Tan Hok Liang.
Anton juga dikenal sebagai pembela Gubernur DKI Basuki T Purnama atau Ahok. Anton saat itu mengaku dia melihat ada niat baik dari Ahok untuk memperbaiki Jakarta.
“Ahok ini orang baik, dia tidak punya dosa masa lalu,” kata Anton , yang juga dikenal sebagai ustaz dan pengelola pesantren di Bogor.