Kecelakaan yang melibatkan kereta api Sibinuang kembali terjadi di Kota Padang tepatnya di perlintasan rel kereta api Jalan Adinegoro, Simpang Komplek Mutiara Putih, Kelurahan Batang Kabung Ganting, Kecamatan Koto Tangah, Jumat (23/7).
Kejadian yang terjadi sekitar pukul 17.50 WIB tersebut menyebabkan satu unit minibus Toyota Avanza bewarna merah “bonyok” di bagian kiri dan depan kendaraan. Selain itu, akibat kecelakaan tersebut minibus yang berplat asal Aceh BL 1031 SL tersebut naik ke pagar pembatas rel yang ada di sisi trotoar.
Informasi yang diperoleh, mobil mati mendadak saat melintasi rel menuju ke dalam komplek sehingga tertabrak oleh kereta api yang datang dari arah stasiun Tabing.
Berdasarkan keterangan saksi mata yang ada di lokasi mengatakan, ada empat orang termasuk sopir yang ada dalam minibus tersebut saat kejadian, dua diantaranya termasuk sopir mengalami luka ringan dan dilarikan ke rumah sakit terdekat.
“Sebelum tabrakan terjadi, sopir dan penumpang berhasil menyelamatkan diri, sehingga tidak terlalu mengalami luka yang serius, namun tadi tetap dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan,” kata Feri Deona saksi di lokasi.
Dikatakannya, kecelakaan tersebut berawal saat mini bus akan memasuki Simpang Komplek Mutiara Putih. Namun tiba-tiba mobil mati mendadak, yang kemudian datang kereta api dari arah stasiun Tabing menuju Pariaman.
“Tadi minibus ini sempat mati di rel perlintasan, sempat didorong tapi kereta keburu datang. Kami sudah peringatan kereta akan lewat, tapi kayaknya sopir lelah,” ungkap Feri.
“Jadi kereta api dan minibus ini datang dengan arah bersamaan. Pas masuk gang komplek, langsung dihantam kereta api,” sambungnya.
Hantaman kereta api ini membuat minibus merek Toyota Avanza BL 1031 SL itu terseret. Bahkan, akibat Kecelakaan ini minibus naik ke pagar pembatasan rel di sisi trotoar. Sisi bodi samping kiri dan depan minibus rusak parah. Menurut Feri, minibus ini hendak menuju saudaranya yang berada di dalam komplek.
“Kayaknya mobil dari Aceh, dilihat dari plat nomor. Mungkin ada saudaranya yang tinggal di dalam komplek ini. Belum diketahui identitas korban dari kecelakaan tersebut,” jelasnya.
Sementara itu Kepala Humas PT. KAI Divre II Sumbar, Ujang Rusen mengatakan kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 17.42 WIB sehingga menyebabkan perjalanan kereta terhenti sekitar 5 menit sebelum akhirnya melanjutkan perjalanannya menuju Pariaman pada pukul 17.47 WIB.
“Kami dapat laporan ada yang mengalami luka ringan karena kebetulan sopir dan penumpang sempat melompat keluar mobil sebelum tabrakan terjadi. Mungkin ini yang menyebabkan adanya korban luka,” sebutnya.
PT KAI menghimbau agar masyarakat khususnya pengendara roda dua maupun roda empat selalu berhati-hati saat melintas di perlintasan sebidang. Pengendara harus memperhatikan rambu-rambu yang sudah ada sebagai alat utama keselamatan bagi pengguna jalan raya yang melintasi rel kereta api.
“Status keberadaan dari palang pintu dan sirene alarm (AWS) adalah alat bantu keamanan semata sehingga harus diperhatikan oleh pengendara. Dahulukan perjalanan kereta api sesuai dengan UU 23 tahun 2007 tentang perkeretaapian pasal 124 dan UU 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan pasal 114,” tutupnya.(Kay)