Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko tidak ingin namanya terseret secara terus menerus dalam kasus dugaan penistaan agama di Pondok Pesantren Al-Zaytun, Indramayu.
Moeldoko menyerahkan pemeriksaan Panji Gumilang kepada Bareskrim Polri. Mantan Panglima TNI mengaku memang pernah dua kali berkunjung ke Al Zaytun. Tapi dia menyatakan tidak ada warga negara yang kebal hukum.
“Saya sudah berbicara pada Pak Panji Gumilang, ‘Eh kalau macam-macam gue yang pertama beresin’. Jadi saya anggap itu datang ke Al Zaytun, saya melihat pasti apa yang dilakukan di sana,” ujarnya di Gedung Bina Graha, Jakarta, Senin (3/7).
Dia menegaskan akan bertindak jika terbukti ada penyimpangan di Al Zaytun. Ia pun tidak terima disebut sebagai backing Al Zaytun.
“Mantan Panglima dibilang di-backing, emang gue preman? Enggak bener ini. Saya juga bisa marah. Saya bisa marah,” ujarnya.
Namun, dia juga mengaku belum berkomunikasi lagi dengan Panji Gumilang. Ia berharap tidak ada lagi persepsi buruk terhadap dirinya.
“Di sana itu ada puluhan ribu mahasiswa, ada santri. Jangan karu-karuan karena persepsi yang enggak karu-karuan seperti itu. Kalau memang ada kesalahan, ambil langkah-langkah apakah itu persuasif, bersifat mendidik, apakah itu law enforcement. Kita semua punya instrumennya. Kenapa kita mesti berspekulasi?” pungkasnya.
