Eksistensi Mr. Ho tengah jadi perhatian penikmat musik di Tanah Air. Lagu-lagu rock ballads karya penyanyi asal Purworejo, Jawa Tengah tersebut kerap menyuarakan kritik sosial dari permasalahan yang sedang dihadapi masyarakat, sebagai anti mainstream bagi trend musik Indonesia saat ini.
Mr. Ho aslinya bernama Bambang Sri Mulyono, lahir 6 Maret 1973 di Jakarta. Awalnya ia adalah karyawan pada sebuah perusahaan. Karena dipecat, ia mengisi hari-harinya dengan main gitar di rumah. Tetangga menyarankan ia untuk mengamen saja, biar menghasilkan. Sejak saat itu ia turun ke jalan, menyuarakan nasib rakyat kecil dan juga dari kenyataan hidup yang ia alami sendiri.
Melihat potensi yang dimiliki Mr. Ho, label musik Indonesia Records dengan Napak Boemi Indonesia sebagai publishing-nya resmi merekrutnya pada Kamis, 4 Maret 2021. Sebagai gebrakkan perdananya di Indonesia Records, ia akan merilis video lirik lagu ‘Laki Laki Laku’ pada Rabu, 17 Maret 2021 di kanal YouTube Napak Boemi Indonesia.
“Ya, saya bermusiknya jujur, bukan dibuat-buat ceritanya. Indonesia Records tidak sensor saya punya karya. Itu impian saya sebagai seniman musik,” kata Mr.Ho yang tinggal di Jakarta saat diwawancarai melalui akun WhatsApp-nya pada Kamis (4/3/2021).
Mr. Ho merasa nyaman dengan Indonesia Records juga karena persamaan prinsip dan kedewasaan di industri musik, bukan mengikuti trend pasar, tapi mereka justru ingin pasar yang mengikuti.
“Di Indonesia Records saya berharap jadi musisi yang berbeda, karena saya tidak mau ngikutin yang lagi booming,” katanya.
Ia mengaku suka pada semua genre musik. Karena tampilan dreadlock alias rambut gimbal yang dimilikinya, orang-orang mengira Mr.Ho adalah musisi reggae. Tapi dia merasa lebih kental di jalur rock ballads.
Anggapan orang bahwa Mr. Ho ter-inflame Bob Marley, ia mengatakan, “Bob Marley kan revolusioner musik yang mengusung reggae murni dan sudah jadi ikon musik reggae, karyanya juga tentang kritik sosial. Sebenarnya tujuan saya dengan Bob Marley mungkin sama. Bedanya ya, vokal saya lebih sedikit ngerock. Soal rambut mungkin sama gimbal, tapi kami tetap berbeda lah.”
Soal rambut gimbalnya, Mr. Ho mengatakan karena ia tidak senang nyisir, dan biar kelihatan ‘liar’. Mr.Ho berkecimpung di musik lebih ke jalanan. Dari situ, ia jadi banyak belajar tentang kehidupan yang real, membuat karya lagunya lebih kepada realita. Awalnya iseng saja Mr.Ho bikin lagu, tapi karena ia bawakan untuk mengamen, lama-lama ia jadi sering menulis lagu. Sayangnya, ada sebagian yang ia lupa, karena tidak ada yang merekamnya.
Salah satu lagu kritik sosial dari Mr. Ho berjudul Reformasi Masturbasi, diangkatnya dari kejadian nyata, soal ketidakadilan yang terjadi pada saat itu, banyak musisi jalanan ditangkap, lalu dimasukkan ke sel. Lagu tersebut pernah dengan lantang dinyanyikan Mr.Ho di atas bus, di depan ramai penumpang. Selain itu, ia ada menyimpan lagu Solusi Korupsi, nanti akan ia rilis pada saat yang tepat.
“Inspirasi saya dalam menulis lagu datangnya tidak pasti. Kadang saya berjalan pun kalo dapat ide bagus, saya save di memori otak. Saat saya rileks, baru saya tulis cerita yang saya ingat. Bagi saya, lagu tidak bisa dipaksakan menulisnya, nanti hasilnya hambar,” katanya.
Sebelum pandemi Covid-19, ia kerap diundang untuk performance lagu tentang lingkungan hidup, dan tak jarang panitia acara dengan sengaja memintanya membuat lagu tentang hal tersebut. Pandemi saat ini membuat Mr. Ho tidak bisa manggung. Dari pada bingung, ia memutuskan untuk mengamen, hitung-hitung olahraga, katanya.
Sebagai musisi nasional, ia telah merilis 3 lagu bersama Nagaswara. Lagu-lagu tersebut berjudul: Kamu Bohong (2015), Melody Rindu (2016), dan NKRI Bersatu (2018).
Rulli Aryanto, Owner Indonesia Records pada kesempatan yang sama mengatakan, ia mau ambil Mr.Ho gabung di Indonesia Records karena seperti nama labelnya. Indonesia adalah luas, kaya, berlimpah budaya, adat istiadat, termasuk berlimpah karya, jadi ia tidak akan membatasi karya selama itu Indonesia dan jujur, serta masih berjalan di norma-norma yang tidak menyudutkan orang lain, dan tidak menyinggung SARA.
“Indonesia Records berharap bisa menjadi wadah untuk para musisi di seluruh Indonesia dalam berkarya dan membawa nama musisi dan karya Indonesia di era musik digital ini untuk dikenal di seluruh dunia. Info tentang Indonesia Records ada di fanpage Facebook dan akun Instagram @indonesia records, atau di nomor Whatsapp +62819-1457-7088,” kata Rulli Aryanto.
Seperti dikatakan oleh Rulli Aryanto, single Mr.Ho yang akan dirilis oleh Indonesia Records sudah selesai dikerjakan, dari proses rekamannya sampai pembuatan video liriknya. Lagu tersebut adalah karya Mr.Ho, berjudul Laki Laki Laku. Proses produksi lagu tersebut dikerjakan oleh Luddy Roos (Music Producer), Eckel Roos (mixing), dan Axel Naray (mastering). Tracking dilakukan di MJ Studio – Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Video lirik lagu Laki Laki Laku dari Mr. Ho ditangani oleh Zulpadli Damas (Director & editing), Eckel Roos (D.O.P), dan Billy Joe (Crew), di bawah naungan Indonesia Records (label), dan Napak Boemi Indonesia (publishing).
“Saya akan rilis karya lagu yang kontra tapi benar. Saya nggak mau karya yang sama dengan orang lain punya karya. Tetap saya pertahankan ideologi saya dalam berkarya,” katanya.
Penulis: Muhammad Fadhli