Nama Ade Armando kini trending topic di jagat maya, terutama di twitter. Pegiat media sosial itu mengatakan penyebab utama tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur yang terjadi pada 1 Oktober lalu adalah tindakan anarkis para suporter Arema yang menurutnya seperti preman.
“Siapapun yang menyaksikan video-video yang kini tersebar tentang tragedi di Stadion Kanjuruhan, 1 Oktober lalu pasti bisa mengenali bahwa pangkal persoalan adalah kelakuan sebagian suporter Arema yang menyerbu lapangan,” ujar Ade Armando melalui video Cokro TV, Selasa (04/10/22).
“Mereka sombong bergaya preman, menantang merusak dan menyerang gara-gara merekalah tragedi itu terjadi,” imbuhnya.
Ade Armando juga mengatakan, aneh jika ketua Forum Komunikasi suporter Indonesia, Richard Ahmad Supriyanto buru-buru menyatakan penyebab tragedi adalah tindakan represif aparat keamanan.
“Dalam surat terbukanya, dia meminta DPR dan kompolnas mengevaluasi kinerja Kepolisian Republik Indonesia. Ia juga mendesak pemerintah pusat maupun daerah agar ikut bertanggung jawab terkait tragedi tersebut,” kata Ade.
Ade menjelaskan, usai kalah, banyak suporter yang turun ke lapangan dan meminta pertanggungjawaban dari official Arema.
“Polisi juga mulai menyelamatkan pemain Persebaya yang ternyata mulai juga diserang penonton,” ucap Ade.
Sementara di dalam stadion polisi menembakkan gas air mata. Pada awalnya gas air mata hanya diarahkan pada mereka yang menyerbu ke tengah lapangan tapi ketika para suporter liar itu pantang undur dan kembali lagi polisi mulai mengejar sampai ke pinggir lapangan.
“Ketika itulah tembakan gas air mata polisi sampai ke Tribun penonton, itulah yang membuat panik mungkin mereka menyangka polisi akan mengejar mereka, mereka berlarian keluar tapi naasnya mereka menemukan bahwa sejumlah pintu Stadion Belum terbuka,” terangnya.
“Dalam kondisi itulah, tragedi saling gencet saling injak terjadi. Kita semua tentu prihatin tapi pertanyaan saya Apakah polisi layak dipersalahkan dan jangan lupa ada dua anggota kepolisian yang juga tewas,” tambahnya.