Novel Bamukmin dkk ancam akan bakar dan robohkan panggung konser Coldplay apabila tetap digelar di GBK pada 15 November mendatang. Ancaman itu disampaikan saat ratusan demonstran Granati LGBT, geruduk Mabes Polri, Jumat (10/11/2023).
Aksi Massa yang tergabung dalam Gerakan Nasional Anti LGBT (Granati LGBT) mendesak pemerintah agar membatalkan konser grup band asal Inggris tersebut, karena Coldplay identik dengan LGBT.
“Jangan sampai tuntutan kami diabaikan, nanti umat Islam akan marah, nanti rakyat akan marah,” ujar seorang orator dari atas mobil komando.
“Kita siap bakar dan robohkan panggung Coldplay, jika konser Coldplay tetap digelar,” imbuhnya.
Sementara, Jubir Granati LGBT, Novel Bamukmin mengatakan, penolakan adanya konser Coldplay, lantaran grub band asal Inggris tersebut membawa simbol-simbol LGBT.
Novel Bamukmin mengatakan, permasalahan atas penolakan gelaran konser Coldplay itu, sudah dilayangkan ke Menko Polhukam sejak enam bulan lalu.
Hingga kini kata Novel, pemerintah belum memberikan jaminan jika Coldplay tak mengkampanyekan LGBT saat konser berlangsung.
“Tuntutan kita adalah, untuk membatalkan konser Coldplay yang sama sekali sampai saat ini, tidak ada jaminan untuk tidak ada kampanye LGBT,” ujarnya.
“Sebenarnya ini permasalahan udah lama, enam bulan yang lalu, kita sudah konfirmasi kepada unsur-unsur terkait, enggak ada tanggapan. Artinya tidak ada itikad baik, karena semua yang kita tempuh mereka tolak,” sambungnya.
Novel menegaskan Massa Granati LGBT akan melakukan aksi skala besar, jika konser Coldplay tetap berjalan, tanpa adanya jaminan untuk meniadakan kampanye LGBT.
Dia mengaku pihaknya akan menggeruduk GBK, Bandara, hingga hotel tempat singgah para personil band Coldplay.
“Puncaknya tanggal 15 November kita akan melakukan aksi besar-besaran, kami langsung bergerak ke GBK. Bisa juga ada kemungkinan ke Bandara kalau ada informasi band Coldplay datang. Bisa juga kemungkinan kita kepung hotel,” jelasnya.
Sementara itu, pada Jumat (10/11/2023) siang, ratusan demonstran yang menggunakan pakaian muslim serba putih, tampak menyampaikan orasi di depan Gedung Museum Polri. Beberapa di antara mereka, juga terlihat membuat barisan di depan mobil pengeras suara.
Di atas mobil pengeras suara pula, terpampang spanduk bertuliskan “Aksi 1011″, ” tolak dan batalkan konser Coldplay”.
“Kami menilai Band Coldplay di dalamnya ada propaganda LGBT. Bahwa setiap konser Coldplay, mereka selalu membawa simbol-simbol LGBT,” ucap salah satu orator di atas mobil pengeras suara.
“Selain itu, mengingat yang terjadi di Palestina banyak warga Palestina dibantai, di Indonesia yang mayoritas umat Islam, malah jingkrak-jingrak. Ngawur apa tidak. Manusia atau binatang,” sambungnya.
Atas hal tersebut, massa Granati LGBT mendesak Kapolri untuk mencabut izin penyelenggaran konser Coldplay di GBK.
“Saya minta kepada kapolri cabut izin Coldplay,” teriaknya.