Ketua Umum (Ketum) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menganggap usulan penundaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sebagai lelucon. Parahnya, Cak Imin justru menjadikan Wakil Presiden Ma’ruf Amin sebagai alasan penundaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
“Cak Imin, menjadikan seorang kiai bahan lelucon dosa besar. Dosa akhirat tak bisa diselamatkan siapa pun, kecuali yang bersangkutan,” ujar Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno dikutip dari Medcom.id, Kamis, 22 April 2022
Pernyataan Muhaimin yang ingin menyelamatkan Ma’ruf Amin di akhirat karena dianggap belum banyak berbuat saat menjadi wapres, menurut Adi cenderung dipaksakan. Cak Imin, kata Adi, tidak mau kehilangan muka untuk terus menyuarakan penundaan Pemilu 2024.
“Muhaimin ingin tunjukkan ke publik bahwa usul penundaan pemilu bukan sesuatu yang haram. Ibarat pepatah terlanjur basah mandi sekalian,” ungkapnya.
Selain itu, Adi meyakini Muhaimin terus membangun argumen penundaan Pemilu 2024. Meski, ia menyadari terjadi banyak penolakan dari masyarakat.
“Jadi alasanya makin aneh dan terkesan asal. Kemarin karena alasan stabilitas ekonomi, hari ini demi selamatkan Kiai Ma’ruf Amin,” jelas Adi.