Para pengendara jalur lalu lintas Padang-Bengkulu menilai pemerintah setempat lamban dalam penanganan longsor di kawasan Bukit Pulai, Kecamatan Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan. Pasalnya, setelah tiga hari longsor, akses di jalan Padang-Bengkulu itu masih di penuhi material longsor dan sempit.
Salah seorang pengendara, Iwan (39) tahun menilai, pemerintah seperti setengah hati dalam menangani dampak bencana di daerah itu. Padahal, itu kewajiban pemerintah untuk menangani, apalagi itu akses satu-satunya untuk Padang-Bengkulu via Pesisir Selatan .
“Seharusnya dari kemarin, udah bersih. Tapi itulah kondisinya. Dibiarkan aja menumpuk. Hanya dibersihkan untuk buka, tutup saja,” ungkap pria yang mengaku dari Air Haji yang akan menuju Padang, Senin (20/12).
Pantauan dari lokasi siang tadi Senin (20/12) sekitar pukul 10.30 WIB tidak ada lagi alat berat yang bekerja di kawasan tersebut. Namun, bongkahan material masih memenuhi akses tersebut dan membuat lalu lintas menjadi sempit dan licin.
“Tanahnya masih menumpuk. Tapi, kenapa tidak dibersihkan lagi. Ini abai namanya,” terangnya.
Selain Iwan, pengendara lainnya, Akri (24) tahun salah seorang mahasiwa di Padang mengaku, was-was melintasi akses tersebut. Sebab, akibat lambatnya penanganan tumpukan material yang ada membuat akses macet. “Sangat perlu hati-hati. Karena masih licin dan tanah masih menumpuk,” katanya.
Secara terpisah, Plt. Kadis PU Pesisir Selatan, Syahriwan mengaku, masih belum mengetahui apa penyebab tidak ada lanjutan pembersihannya untuk hari ini. Menurutnya, pembersihan jalan nasional merupakan kewenangan pihak balai jalan nasional, jadi pihak akan mencoba untuk menanyakan hal tersebut ke pihak Balai Jalan Nasional.
“Tunggu dulu, saya tanya sama orang jalan Nasional. Karena kewenangannya jalan nasional, tentu jawaban yang dari mereka (pihak Balai Jalan Nasional) yang bisa saya sampaikan,” pungkasnya.(Kay)
