Potensi Gempa Berkekuatan 7,0 SR Mengancam IKN Kalimantan Timur

- Advertisement -
Potensi gempa magnitudo 7,0 di Ibu Kota Negara (IKN) di kalimantan Timur patut diwaspadai. Apalagi saat ini proyek pembangunan IKN sedang dikebut oleh pemerintah. Bahkan, Belasan ribu pekerja konstruksi akan dikerahkan untuk pembangunan infrastruktur IKN pada bulan Februari dan Maret.

Potensi gempa di wilayah ini merupakan kerawanan bencana alam yang perlu mendapat perhatian serius. Sebelumnya, wilayah Berau Kalimantan Timur diguncang gempa dengan magnitudo 3,7 pada Rabu (25/1) dini hari.

Titik gempa ternyata hanya berjarak sekitar 500 km dari pusat Ibu Kota Negara (IKN).

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono menduga, gempa yang mengguncang Berau dipicu Sesar Mangkalihat. Namun, gempa ini tidak signifikan.

“Tidak ada laporan dirasakan atau kerusakan. Jika tidak dirasakan bukan gempa signifikan,” kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono.

Namun, Daryono membantah anggapan gempa yang melanda Berau ini tergolong langka. Dia menegaskan, Sesar Mangkalihat sudah berkali-kali memicu guncangan di Kalimantan Timur.

“Tidak langka, di situ memang banyak gempanya karena ada sumbernya,” jelasnya.

Hingga saat ini kata daryono, Sesar Mangkalihat yang berada di Sangkulirang, Kutai Timur masih aktif. Sesar ini patut diwaspadai karena sudah diprediksi akan mengeluarkan energi cukup besar.

Hasil kajian Pusat Studi Gempa Nasional (Pusgen) pada 2017, Sesar Mangkalihat memiliki kekuatan tertarget mencapai magnitudo 7,0 dengan laju pergeseran 0,5 milimeter per tahun.

Daryono menambahkan, sebetulnya Kalimantan Timur memiliki tiga struktur sesar sumber gempa. Pertama, Sesar Maratua. Kedua, Sesar Mangkalihat. Terakhir, Sesar Paternoster.

BMKG mencatat sedikitnya ada sepuluh kali gempa di Kalimantan Timur akibat aktivitas sesar aktif.

Pertama, Gempa dan Tsunami Sangkulirang pada 14 Mei 1921 yang menimbulkan kerusakan sedang hingga berat mencapai VII-VIII MMI. Gempa kuat ini diikuti tsunami yang mengakibatkan kerusakan di sepanjang pantai dan muara sungai di Sangkulirang.

Kedua, Gempa Tanjung Mangkalihat pada 16 November 1964, berkekuatan M 5,7.

Ketiga, Gempa Kutai Timur pada 4 Juni 1982, berkekuatan M 5,1.

Keempat, Gempa Muarabulan, Kutai Timur pada 31 Juli 1983, berkekuatan M 5,1.

Kelima, Gempa Mangkalihat pada 16 Juni 2000, berkekuatan M 5,4.

Sementara, Kepala Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Eko Budi Lelono mengaku pihaknya sudah dilibatkan dalam melakukan kajian kondisi geologi ibu kota negara atau ibu kota baru di Kalimantan Timur.

Misalnya melakukan penelitian tanah dan dari sisi potensi air tanah, begitu juga dari sisi potensi kebencanaan.

Eko mengatakan, Pulau Kalimantan relatif lebih stabil. Namun, dia menemukan adanya beberapa garis patahan, yang kerap jadi penyebab bencana gempa bumi di sekitar lokasi ibu kota baru.

“Tapi kita catat ada beberapa patahan di sana. Ini perlu dilihat lagi, apakah di sana potensi mengganggu. Tapi tidak terlalu signifikan barangkali,” kata Eko.

Kemudian, dari sisi potensi sumber daya alam, Badan Geologi juga menemukan adanya sebaran cadangan energi dalam bentuk batubara. Eko pun sudah memetakan, mana saja daerah dengan batu bara yang mudah terbakar, dan mana daerah yang aman.

“Ini sudah kita petakan. Rekomendasi dari batubara ini sudah diberikan ke Bappenas. Ini jadi pertimbangan tata kota ke depannya,” sebut dia.

Dalam melakukan berbagai kajian tersebut, Badan Geologi Kementerian ESDM dibantu oleh beberapa pihak lain. Secara umum, hasil penelitian tersebut juga sudah disampaikan ke Bappenas.

“Beberapa survei sudah detil, tapi ada beberapa yang perlu rincian lebih lanjut. Karena waktu disediakan tidak terlalu panjang,” ujar Eko.

Proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) terus dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Sebanyak 16.000 pekerja konstruksi akan dikerahkan untuk pembangunan infrastruktur IKN dibulan Februari dan Maret.

“Nanti Februari, Maret baru akan masuk pekerja fisiknya. Total kira-kira ada 16.000 pekerja konstruksi,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

16.000 pekerja konstruksi ini akan membangun kantor-kantor pemerintahan, istana negara hingga fasilitas umum lainnya.

“Banyak (yang dibangun), kantor-kantor. Istana Presiden, kantor Menko, kantor menteri. Ada jalan-jalan, instalasi penjernih air limbah, jalan tol, jembatan yang ada di situ. Jadi semua pekerjaan dasar,” terang Basuki.

“Semua terencana, kantor presiden, kantor menko, kantor menteri, kantor yang lain, perumahan, wakil presiden itu dengan desain and build sudah ditanda tangani Desember 2022 kemudian dilakukan desainnya, termasuk jalan tol, jalan logistik,” imbuh Basuki

spot_img

Trending Topic

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Hot News

Game

PENTING UNTUK DIBACA