Rhapsody of Fire akan datang ke Indonesia September 2024 mendatang. Kabar baik bagi pecinta band power metal simfoni Italia yang dibentuk oleh Luca Turilli dan Alex Staropoli diumumkan oleh promotor A Metal Project yang sebelumnya pernah mendatangkan band-band cadas mancanegara seperti Obscura, Hate Eternal, Exodus, Grave, dan Toxic Holocaust.
Konser tunggal Rhapsody of Fire band yang secara luas dianggap sebagai pelopor subgenre power metal simfoni di Indonesia ini diagendakan berlangsung pada 27 September 2024.
Konser Rhapsody of Fire di Indonesia ini dalam rangkaian tour internasional mulai dari Amerika Selatan hingga Asia dan Australia, guna mendukung penjualan album ke-14 nya.
Indonesia sebagai salah satu negara yang mempunyai penggemar yang sangat besar untuk musik Rock dan terutama genre Power Metal juga akan menjadi salah satu tujuan tour Rhapsody of Fire, Band yang beranggotakan Giacomo Voli (vocals), Alex Staropoli (keyboards), Roby De Micheli (guitars), Alessandro Sala (bass) dan Paolo Marchesich (drums).
“Sudah banyak yang mendatangkan band-band metal terkenal tapi kami ingin membuat sesuatu yang beda. Penggemar musik power metal sebenarnya sangat banyak di Indonesia. Penggemarnya kebanyakan ABG alias Angkatan Babe Gue. Untuk pemilihan tempat di Gandaria City karena kami ingin memberikan kenyamanan.” Ujar Adhi Nursetyo pimpinan A Metal Project di Midtown Residence Simatupang, Kamis (29/8/2024).
“Lokasinya di Selatan. Dulu kan waktu tahun 2016 kan di GOR sekarang di Hall. Apalagi sekarang musim hujan. Alhamdulillah tiket yang early bird sudah sold out. Tinggal yang presale. Penjualan tiket yang presale memang sedikit slow tapi kami optimis. Makanya kami butuh dukungan teman-teman media.” tambahnya.
Meski digelar dengan konsep indoor, mampu menampung kapasitas penonton sebanyak 1500. Keputusan ini diambil oleh sang pimpinan “A Metal Project” untuk menjaga kenyamanan para penonton.
Wawan, PIC Teach Rider & Produksi mengatakan bahwa band asal Italia ini tak memiliki riders yang sulit untuk dipenuhi. Sebaliknya, mereka yang menyesuikan riders dari industry musik di Indonesia pada umunya.
“Setelah dapet riders dari mas Adhi dan kita pelajari, cukup kaget sih karena ridersnya tuh nggak aneh-aneh. Maksudnya mereka bisa menyesuaikan riders dari industry musik Indonesia. Misalnya dia minta A kita adanya B selagi fungsinya sama ya mereka tetep mau,” ucap Wawan.
Tiket Early Bird dan Early Bird Gerombolan (4 tix) dalam julah terbatas sudah dimulai pada 19 Agustus 2024, melalui tiketapasaja.com. (EH).