Padang, 7 Mei 2024 – Siswa SMPN 28 Korong Gadang Kota Padang menghidupkan kembali tradisi adat Minangkabau “Babako Babaki” dalam kegiatan muatan lokal keminangkabauan. Tradisi ini ditampilkan dengan penuh semangat oleh para siswa sebagai bagian dari upaya pelestarian budaya lokal.
Wali Kota Padang, Hendri Septa, mengapresiasi penampilan siswa yang sangat bersemangat dalam mempertahankan kearifan lokal. “Kita kembangkan kembali sesuai adat istiadat dan kekayaan kesenian Minangkabau. Dengan handalnya anak-anak dalam berpetatah-petitih, artinya kita sudah termasuk dalam bagian melestarikan bahasa ibu kita atau bahasa daerah yaitu Minangkabau,” ujar Hendri Septa dalam keterangan persnya pada Selasa (7/5/2024).
Pada acara tersebut, siswa SMPN 28 memperagakan tradisi “Babako Babaki”, di mana keluarga ayah dari mempelai wanita datang berombongan ke rumah calon mempelai wanita dengan membawa beragam hantaran. Acara ini dilengkapi dengan arak-arakan bako untuk mengantar anak pusako bersama sejumlah ninik-mamak dan keluarga yang menjunjung berbagai hantaran.
Selain “Babako Babaki”, siswa juga memperagakan petatah petitih sebagai pengantar untuk makan bersama, serta melanjutkan dengan kegiatan berkesenian atau bernyanyi dalam bahasa Minang.
Kepala SMPN 28 Korong Gadang, Zumfiardi, menyampaikan bahwa muatan lokal Keminangkabauan sangat diminati oleh 750 siswa. Program ini tidak hanya mengajarkan nilai-nilai adat, tetapi juga memungkinkan siswa untuk saling berbagi kepandaian dalam berkesenian dan permainan tradisional.
Hadir dalam acara tersebut adalah Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang, Yopi Krislova, Camat Kuranji Rido Satria, serta Lurah se-Kecamatan Kuranji. Mereka memberikan dukungan penuh terhadap upaya pelestarian budaya yang dilakukan oleh SMPN 28 Korong Gadang.