Peristiwa banjir terjadi di wilayah Solok Selatan, Sumatera Barat. Akibat peristiwa tersebut kerugian mencapai Rp 10,6 miliar. Hal ini diketahui dari catatan perhitungan yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.
“Kerugian dan kerusakan akibat banjir dan longsor yang melanda Solok Selatan pada Minggu (19/3) mencapai Rp10,6 miliar,” jelas Kepala Bidang Rehab Rekon Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solok Selatan, Alvino Sendra, Selasa (21/3).
Dia menambahkan, banjir dan longsor yang terjadi di enam kecamatan mengakibatkan kerusakan senilai Rp 3,7 miliar dan kerugian Rp 6,9 miliar.
“Kami masih merinci dan mengumpulkan data untuk mengajukan proposal ke pemerintah pusat guna perbaikan yang rusak akibat banjir dan longsor,” jelasnya.
Dia memaparkan, kerugian merupakan yang berkaitan dengan perekonomian masyarakat yang terdampak banjir, kebanyakan lahan pertanian masyarakat.
“Sedangkan kerusakan ada beberapa pinggiran sungai yang rusak,” tuturnya.
Akibat banjir dan longsor, katanya, sebanyak 884 kepala keluarga dengan 3.322 jiwa terdampak yang tersebar di enam kecamatan.
“Puluhan hektare lahan pertanian rusak bahkan banyak yang berakibat gagal panen sehingga kerugian masyarakat tinggi,” tandasnya. (kay)
