Ade Yunia Rizabani Paembonan (36) wanita yang ditemukan tewas di bawah Tol Becakayu, Jalan Inspeksi Kalimalang, Kelurahan Jatibening, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi, pada Senin (17/10/2022) malam.
Penemuan jasad Ade Yunia cukup menggegerkan warga karena kondisinya yang terbungkus kantong plastik berwarna hitam
Ade Yunia termasuk wnita yang cukup aktif dalam bermedia sosial. Hal itu terbukti dari akun instagram dan Facebooknya. Di instagramnya sendiri, Ade Yunia memiliki total jumlah pengikut 1.327 dengan jumlah postingan 1.022.
Namun sayang, akun instagramnya bersifat pribadi. Hanya pengikutnya yang dapat melihat semua postingan di akunnya.
Ketika jasad Ade Yunia ditemukan tewas, di bawah Tol Becakayu, dibungkus plastik hitam, kantong plastik yang membungkus mayat itu juga dililit kembali menggunakan lakban berwarna hitam. Hanya pada bagian jari kaki yang terlihat dari bungkusan tersebut.
Peristiwa sadis ini menurut keterangan Kombes Hengki berawal saat pelaku Rudolf Tobing mengajak korban untuk ke apartemen. Di sana, pelaku mengajak ngobrol korban soal podcast.
“Jadi korban dengan tersangka ini rekan kerja. Tersangka mengajak korban ke apartemen. Setibanya di apartemen, mereka ngobrol soal podcast,” jelas Hengki.
Hengki menyebut bahwa dari obrolan itu, Rudolf Tobing diduga sakit hati karena ucapan korban. Akan tetapi, menurut keterangan dari Kombes Hengki bahwa tim penyidik masih menggali motif tersebut. Hal ini lantaran barang korban dibawa tersangka.
“Kami masih menggali soal motif. Keterangan sementara karena sakit hati, tetapi masih kami dalami karena ada barang-barang korban yang diambil,” ujar Kombes Hengki.
Kombes Hengki Haryadi menyebut sebenarnya Christian Rudolf Tobing tidak punya niat membunuh Ade Yunia Rizabani Paembonan. Target utama Rudolf untuk dibunuh justru dua teman laki-lakinya. Masing-masing berinisial H dan S.
Menurut Hengki, Rudolf berteman dengan Ade Yunia, H, dan S. Mereka tergabung dalam satu komunitas.
“Korban yang jadi target utama itu yang inisial H, tapi yang bersangkutan sulit dihubungi,” jelas Hengki, Jumat 21 Oktober 2022.
“Kalau saja dia tidak tertangkap di kasus ini, dia bisa saja membunuh dua target lainnya,” lanjutnya.
CCTV di lift apartemen menunjukkan Rudolf datang bersama Ade Yunia. Dalam lift itu, mereka hanya berdua. Ade Yunia Rizabani Paembonan terlihat mengenakan baju warna kuning. Sedikit terbuka pada bagian dada. Dipadu rok pendek berwarna gelap. Wanita berdarah Toraja Sulawesi Selatan itu terlihat mengenakan kacamata dan masker putih. Ada tentengan merah di tangan kiri. Menyandang tas ransel putih di bahu kanan.
Sementara Christian Rudolf Tobing mengenakan kaus putih kombinasi hitam pada lengan. Ada bis warna kuning yang jadi pembatas warna keduanya. Rudolf juga mengenakan masker putih. Namun, dilorotkan ke dagu. Selama dalam lift, pendeta muda itu tidak berinteraksi dengan Ade Yunia.
Ade Yunia Rizabani Paembonan yang akrab disapa Icha saat ini berusia 36 tahun. Lahir pada 23 Juni 1986. Dia diketahui berdarah Toraja, Sulawesi Selatan.
Dia satu fam dengan mantan Bupati Toraja Utara, Kalatiku Paembonan. Sementara ibunya, Elisabet Bandaso juga keluarga besar di Toraja dan Palopo. Satu fam dengan Wakil Wali Kota Palopo, Rahmat Masri Bandaso.
Icha selama ini berdomisili di Jakarta. Dia diketahui bergabung dalam Swift Club Indonesia (SCI). Teman-temannya dalam komunitas tersebut sangat merasa kehilangan.
Pendeta Gilbert Lumoindong mengatakan, berdasarkan informasi yang dia peroleh, Icha pernah menjadi dancer dan singer di gereja. Itu saat dia masih muda.
“Kalau Icha katanya dancer dan singer di gereja, tapi itu kayanya dulu. Karena singer dan dancer itu usianya rata-rata di bawah 30 tahun,” kata Pendeta Gilbert Lumoindong.