Tagar Tangkap Kaesang menjadi trending di twitter, Minggu (23/1/2022) dini hari. Banyak netizen yang merepost dan mengkomentari ‘Tagar Tangkap Kaesang’, hingga pukul 01.45 WIB terdapat 6.224 Tweets.
Lalu apa yang memicu munculnya ‘Tagar Tangkap Kaesang’ ini?
Sebelum ‘Tagar Tangkap Kaesang’ ini trending, putra Presiden Jokowi ini dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Laporan itu dilayangkan oleh Dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) yang juga aktivis 98, Ubedilah Badrun.
“Laporan ini terkait dengan dugaan tindak pidana korupsi dan atau tindak pidana pencucian uang (TPPU) berkaitan dengan dugaan KKN relasi bisnis anak Presiden dengan grup bisnis yang diduga terlibat pembakaran hutan,” ujar Ubedilah.
Ubedilah, berawal dari tahun 2015 dimana ada perusahaan besar bernama PT SM yang sudah menjadi tersangka pembakaran hutan dan dituntut oleh Kementerian Lingkungan Hidup dengan nilai Rp 7,9 triliun.
Namun, dalam prosesnya, Mahkamah Agung (MA) hanya mengabulkan tuntutan senilai Rp 78 miliar.
“Itu terjadi pada Februari 2019 setelah anak presiden membuat perusahaan gabungan dengan anak petinggi perusahaan PT SM,” kata Ubedilah.
Menurut dia, dugaan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) tersebut sangat jelas melibatkan Gibran, Kaesang dan anak petinggi PT SM karena adanya suntikan dana penyertaan modal dari perusahaan Ventura.
“Dua kali diberikan kucuran dana. Angkanya kurang lebih Rp 99,3 miliar dalam waktu yang dekat. Dan setelah itu kemudian anak presiden membeli saham di sebuah perusahaan yang angkanya juga cukup fantastis Rp 92 miliar,” ujar Ubedilah.
“Dan itu bagi kami tanda tanya besar, apakah seorang anak muda yang baru mendirikan perusahaan dengan mudah mendapatkan penyertaan modal dengan angka yang cukup fantastis kalau dia bukan anak presiden,” kata dia.
Dalam laporan ke KPK tersebut, Ubedilah mengaku membawa bukti-bukti data perusahaan serta pemberitaan terkait adanya pemberian penyertaan modal dari Ventura.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka buka suara setelah dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Diketahui, Gibran dilaporkan bersama sang adik, Kaesang Pangarep dalam kasus dugaan korupsi. Gibran mengaku siap hadir jika nanti dipanggil KPK terkait laporan tersebut.
Hanya saja putra Presiden Jokowi itu mengatakan belum mengetahui materi pelaporan dugaan korupsi yang dilayangkan.
“Kalau ada yang salah silahkan dipanggil, salahnya apa dibuktikan,” katanya.
“Silahkan dilaporkan, kalau salah kami siap,” imbuhnya.
Terkait dengan perusahaan PT SM yang disebut-sebut oleh Ubedilah Badrun, Gibran meminta untuk menanyakan kepada Kaesang.
“Nanti tak kroscek dulu sama Kaesang,” ujarnya.