Warga Kota Padang heboh, karena terbongkarnya tempat penjualan daging Anjing dan tuak di wilayah tersebut. Hal ini diakui oleh Lurah Parupuak Tabing Kota Padang, Buderi Himra ada tempat penjualan daging anjing di wilayahnya.
Himra juga menjelaskan lokasi tersebut bukan sekedar tempat pengepul anjing tetapi tempat penjualan daging anjing dan minuman tuak untuk non muslim.
“Di Belakang Asrama Haji itu tempat menjual daging anjing dan tuak, bukan pengepul,” ujar Himra.
Dia menjelaskan permasalahan penjualan daging anjing ini sebenarnya sudah selesai di tingkat kecamatan dan kepolisian. Kemungkinan masalah ini kembali timbul karena ada sentimen dari pesaing.
“Masalah ini sudah selesai baik dengan polisi atau pemerintah. Kemarin itu seperti ada sentimen dari pesaing,” ujarnya.
Penjualan daging anjing di Belakang Asrama Haji Kota Padang ini terkuak setelah unggahan Instagram @cintasatwariau yang viral baru-baru ini. Pada video unggahan itu, puluhan anjing terlihat ditempatkan dalam kandang yang sempit
Akun @cintasatwariau ini menuliskan keberadaan anjing itu di Belakang Asrama Haji Padang.
Diduga anjing-anjing ini merupakan hasil curian. Bahkan akun ini mengklaim lokasi tersebut merupakan penampungan anjing terbesar di Pulau Sumatera.
Daging anjing ini kabarnya dikirim ke provinsi tetangga seperti Riau dan Sumut.
Seorang warganet @manggala_laundy mengomentari unggahan itu.
Warganet tersebut mengaku di kolom komentar bahwa lokasi pemotongan anjing itu berada di belakang rumahnya.
Bahkan tempat itu dijual sup anjing. Masalah ini sudah pernah dilaporkan ke polisi, tetapi bebas. “Bau anjing panggangnya sangat meresahkan, kalau yang tidak biasa mencium bau pasti akan muntah,” tulis @manggala_laundry.