Video pelajar SMA di Kecamatan Ulakan Tapakis, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) membuat heboh di jagat maya, khususnya Twitter. Mereka meminta agar rezim membebaskan Rizieq Shihab.
Pada video pelajar SMA yang cukup viral itu terlihat ada sekelompok orang menggunakan seragam SMA. Mereka terlihat berbaris, seseorang berbaju hitam yang berada di depan barisan tersebut. Pria itu terlihat menyerukan agar Habib Rizieq dibebaskan.
“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu. Kami para pemuda dan siswa-siswi SMA Ulakan Tapakis meminta kepada rezim, bebaskan imam besar kami Habib Rizieq Shihab. Takbir!” seru pria berbaju hitam itu.
“Allahu Akbar,” ujar pelajar SMA lainnya yang berada di belakangnya.
Postingan video itu diupload oleh akun Twitter @mukiyo_nggombal pada Kamis (1/4/2021). Dilihat dari lokasi, video tersebut diambil di halaman makam Syekh Burhanuddin. Hal ini terlihat dari bangunan yang ada di belakang para pelajar.
Dalam postingan, akun ini juga menuliskan narasi dan menandai akun @Kemenag_RI. Akun ini mempertanyakan sebaiknya sekolah seperti ini ditutup saja.
“Pak mentri @Kemenag_RI apa gak sebaiknya sekolah semacam ini mendingan ditutup saja. Pemujaan ke tokoh ormas terlarang hanya akan menebarkan intoleran,” tulis akun tersebut seperti dikutip dari langgam.id, Kamis (1/4/2021).
Hingga siang, postingan tersebut telah dikomentari 92 akun dan di-retweet sebanyak 292 serta disukai 464 akun Twitter lainnya. Beragam reaksi netizen terkait video tersebut.
Menanggapi video beredar yang melibatkan para pelajar SMA ini, Kepala Dinas Pendidikan Sumbar Adib Alfikri mengaku belum mengetahui. Pihaknya akan menelusuri.
“Belum, tidak tahu saya. Coba kirim ke saya (videonya). Saya belum bisa komentar, saya cari tahu dulu ya,” ujar Adib saat dikonfirmasi
Namun, Kepala Dinas Pendidikan Sumbar, Adib Alfikri, mengaku bakal mengecek kebenaran video tersebut. “Saya akan lihat dulu videonya,” kata Adib.
Habib Rizieq sendiri kini ditahan karena diduga terlibat kasus kerumunan di Petamburan serta Megamendung. Eks Imam Besar FPI itu telah menjalani persidangan.
Dia didakwa melakukan penghasutan sehingga menimbulkan kerumunan di Petamburan yang dianggap melanggar aturan mengenai pandemi virus Corona (COVID-19).
Dia juga didakwa melakukan tindakan tidak patuh protokol kesehatan dan menghalang-halangi petugas COVID-19 di Megamendung, Kabupaten Bogor.
Selanjutnya, dia juga didakwa melakukan perbuatan menghalangi penanggulangan wabah COVID-19 karena tidak mau memberikan informasi terkait hasil tes swab-nya. Habib Rizieq telah menyampaikan keberatannya atas dakwaan dari jaksa tersebut.
