Sebuah video memperlihatkan aksi perempuan yang nekat menerobos iring-iringan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Bali menjadi viral di media sosial.
Ada beberapa akun Twitter yang mengunggah video Aksi perempuan yang nekat menghampiri Iring-iringan Presiden Jokowi tersebut, salah satunya akun Twitter @MurtadhaOne1 pada Kamis (17/11/2022).
Dalam video tersebut terlihat Iring-iringan Presiden Jokowi tengah melewati jalan raya di Kota Denpasar, Bali pada Kamis (17/11/2022) dengan iringan Paspampres.
Kemudian saat kaca mobil Presiden Jokowi terbuka karena tengah menyapa warga, tiba-tiba ada seorang perempuan berbaju putih dan biru nekat menerobos iring-iringan Paspampres.
Perempuan itu pun langsung menghampiri mobil Presiden Jokowi dan mencoba untuk bersalaman.
Paspampres yang menggunakan motor pun langsung menghampiri perempuan tersebut dan memintanya untuk menjauh dari mobil Presiden Jokowi.
Namun perempuan itu tetap tidak mau pergi, hingga akhirnya sejumlah Paspampres harus ikut menarik perempuan itu untuk menjauh dari mobil Presiden Jokowi.
Sempat terjadi aksi tarik menarik antara Paspampres dengan perempuan tersebut, karena tanggannya masuk ke dalam mobil saat mencoba bersalaman dengan Presiden Jokowi.
Hingga akhirnya setelah bisa bersalaman dan mendapatkan kaos dari Presiden Jokowi, perempuan tersebut mau pergi menjauh dari mobil orang nomor satu di Indonesia tersebut.
Pramono Anung Sebut Perempuan Tersebut Ingin Salaman dan Minta Kaos ke Presiden Jokowi
Diberitakan sebelumnya, Istana melalui Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung angkat bicara terkait peristiwa seorang perempuan yang berhasil menerobos Paspampres saat iring-iringan mobil Presiden Jokowi di Denpasar Bali.
Menurut Pramono perempuan tersebut menerobos karena ingin bersalaman dengan Jokowi.
“Saya kebetulan semobil dengan Presiden pada saat peristiwa tersebut. Wanita tersebut saking ngefansnya dengan Presiden, minta salaman dan minta kaos,” kata Pramono Anung dikutip dari Tribun, Kamis, (17/11/2022).
Pramono tidak menampik bahwa Aksi perempuan tersebut menarik-narik tangan Presiden.
Meskipun demikian menurut Pramono Presiden menanggapinya dengan santai.
“Presiden tangannya ditarik-tarik, tapi Presiden menanggapi peristiwa tersebut dengan santai dan meminta Paspampres jangan berlebihan,” pungkasnya.