Visinema, sebuah ekosistem kreatif yang didirikan atas cinta mendalam pada seni bercerita, siap berbagi inspirasi di IDEA Fest 2024. Visinema telah menjadi tempat lahirnya karya-karya yang telah menyentuh hati dan pikiran jutaan penonton Indonesia.
Untuk terus mewujudkan visinya menjadi the center of excellence dalam setiap bentuk storytelling di Indonesia, setiap cerita yang dilahirkan oleh Visinema ditujukan tidak hanya untuk menggugah emosi, namun juga untuk memberikan makna, dan menghadirkan dampak nyata bagi para penonton.
Oleh karena itu, Visinema terus berupaya untuk memantapkan posisinya sebagai thought leader dalam industri film & kreatif Indonesia, menetapkan tolak ukur dalam penyampaian cerita kreatif dan pembuatan konten.
Visinema percaya bahwa setiap cerita memiliki kekuatan. Melalui kolaborasi, kreativitas, dan visi yang kuat, Visinema berusaha membawa cerita yang relevan dan dekat dengan masyarakat. Pada IDEA Fest 2024, Visinema menghadirkan lima sosok yang memiliki peran penting di balik kesuksesan film dan karya yang telah menyentuh banyak orang.
Mereka siap berbagi cerita dan inspirasi di balik proses kreatif, tantangan, dan impian yang mereka bawa dalam setiap karyanya:
- Anggia Kharisma, Chief Content Officer Visinema Studios. Nama besar di balik film Filosofi Kopi The Movie, Keluarga Cemara, Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini dan Nussa The Movie. Tidak hanya di film, Anggia juga terlibat dalam pertunjukan panggung Musikal Keluarga Cemara sebagai Executive Producer dengan total 30 pertunjukan selama 22 hari. Kini, Anggia juga tengah mempersiapkan film animasi terbarunya Jumbo yang akan segera menyapa penonton pada awal 2025.
- Ryan Adriandhy, Head of Animation Development Visinema Studios. Seorang ilustrator, animator, sutradara, hingga kreator konten yang memulai karirnya sebagai komika. Setelah melanjutkan kuliah S2 Film and Animation di Rochester Institute of Technology melalui beasiswa Fulbright, kemampuannya sebagai animator dan sutradara mulai diimplementasikan lewat film animasi Prognosis yang memenangkan Piala Citra kategori film animasi pendek terbaik di Festival Film Indonesia 2020. Saat ini bersama Anggia sedang menggarap film animasi Jumbo sebagai penulis dan sutradara.
- Irfan Ramli, VP Creative and Story Development Visinema. Seorang penulis skenario di balik banyak film yang menyentuh hati. Naskah film pertamanya Cahaya Dari Timur merupakan film terbaik Festival Film Indonesia 2014. Selama lebih dari sepuluh tahun terakhir, telah produktif menghasilkan naskah-naskah film terbaik seperti Surat Dari Praha, Filosofi Kopi, Love For Sale, 13 Bom Di Jakarta dan banyak
Di Festival Film Indonesia 2023 terpilih sebagai Penulis Skenario Adaptasi Terbaik lewat naskah skenario 24 Jam Bersama Gaspar.
- Alexander Matius, Head of Content Strategy Visinema Pictures dan Program Director dari Jogja-NETPAC Asian Film Festival. Seorang kurator dan direktur program yang terlibat aktif dalam berbagai festival film di Indonesia. Sejak tahun 2018, ia belajar lebih banyak tentang kuratorial dan manajemen pameran film melalui sejumlah lokakarya, seperti Film Programming Workshop di Jepang dan Filipina, Art-House Cinema Workshop di Venesia, dan Berlinale Talents.
- Ivan Makhsara, Head of Content Bioskop Online. Dengan pengalaman lebih dari satu dekade di dunia komunikasi strategis, Ivan telah banyak terlibat dalam penyusunan komunikasi strategis untuk industri kreatif dan media (radio, surat kabar, televisi, advertorial). Kini, ia merambah sebagai sutradara dan telah membuat karya film pendek, video musik, dan animasi pendek. Ia juga sedang mengerjakan film panjang pertamanya.
Bersama, mereka akan berbagi inspirasi melalui sesi-sesi menarik di IDEA Fest 2024:
- Reimagining a Korean Classic: The Indonesian Take on My Annoying Brother
Industri film Indonesia terus berkembang dengan dinamis, salah satunya dengan film adaptasi. Mengadaptasi memberikan kesempatan pembuat film untuk menginterpretasikan cerita dengan cara berbeda, menyesuaikan dengan konteks lokal, bahkan membuka berbagai peluang kreatif lain.
- Scriptwriting, the Fuel of Indonesian Film Revolution
Dalam industri film Indonesia, penulisan skenario memainkan peran penting dalam membawa film-film Indonesia ke kancah internasional. Sesi ini akan mencakup tantangan yang dihadapi industri serta apa yang diperlukan untuk mendorong kemajuan dan daya saing film Indonesia di pasar global.
- Tech Meets Toon: The Quest for Cutting-Edge Animated Films
Industri animasi nasional masih menghadapi berbagai tantangan, terutama dalam hal pemanfaatan teknologi canggih, keterbatasan sumber daya, dan kurangnya infrastruktur yang mendukung. Meski demikian, industri ini tetap menunjukkan perkembangan signifikan dalam beberapa tahun terakhir melalui karya-karya dari Visinema Studios seperti Nussa The Movie pada 2021 dan yang akan datang Jumbo. Ini menjadi titik cerah yang menunjukkan bahwa animasi Indonesia mampu bersaing di kancah global ke depannya