Wali Kota Depok Mohamad Idris dinilai telah mengabaikan imbauan dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Mohamad Idris justru nekat membangun masjid Agung di lahan SDN Pondok Cina 1 di Jalan Margonda, Depok, Jawa Barat.
Wali Kota Depok dinilai melakukan kebijakan yang bertentangan dengan instruksi Gubernur Jawa Barat yang meminta supaya Mohamad Idris lebih memprioritaskan pendidikan bagi siswa.
Bahkan, Ridwan Kamil sudah mengirim surat perintah agar Pemerintah Kota Depok menunda pembangunan masjid Agung tersebut.
“Kami sangat memperhatikan segala aspirasi daerah asal urusan dinamika lahannya diselesaikan dulu. Sebab lahannya masih berdinamika, saya juga sampaikan melalui surat bahwa dananya ditunda sampai dengan waktu yang belum ditentukan, dan semua harus diselesaikan secara baik-baik,” ujar Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Senin (12/12/2022) kemarin.
“Saya sudah sampaikan melalui surat tolong diutamakan musyawarah, tidak ada menang kalah semua harus menjadi win-win solution, bagaimanapun pendidikan nomor satu.”
Pemprov Jawa Barat akan menunda atau menghentikan dana bantuan untuk membangun masjid tersebut apabila masih terjadi polemik.
Sementara, Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Provinsi Jawa Barat Indra Maha meminta agar masalah tersebut harus diselesaikan walaupun harus sampai ke ranah hukum.
“Mengamati situasi dan dinamika sosial yang terjadi maka belum memungkinkan untuk dilakukan alih fungsi lahan SDN Pondok Cina 1 menjadi masjid, Pemda Provinsi Jawa Barat akan menunda proses bantuan pembangunan Masjid Margonda, bahkan tidak tertutup kemungkinan bantuan itu akan dibatalkan,” ujar Indra.
“Apabila ada upaya hukum dari warga, maka hal ini perlu jadi perhatian oleh Pemerintah Kota Depok agar menunda dulu alih fungsi lahan tersebut sampai keluar keputusan hukum yang tetap,” lanjutnya.
Namun, Wali Kota Depok Mohamad Idris seakan enggan merespons ancaman maupun permintaan dari Pemprov Jawa barat. Dia justru mengaku belum mendapat pernyataan resmi bahkan tetap akan melanjutkan proses relokasi serta pembangunan masjid tersebut.
“Belum ada pernyataan resmi dari mereka ke saya, kami akan terus berproses,” ujar Idris, Senin (12/12/2022)
Adapun terkait penundaan dana pembangunan masjid dari Pemprov Jawa Barat, Mohammad Idris mengaku tak tahu menahu.
“Belum menerima kabar,” pungkasnya.