2 orang mahasiswa di Makassar ditangkap oleh Satuan Reserse Narkoba (Satres Narkoba) Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Makassar. Keduanya ditangkap saat polisi tengah mengungkap peredaran ganja kering di kalangan mahasiswa.
Mahasiswa yang ditangkap ini merupakan dua dari tiga pengedar 1 Kg ganja. Wakil Kepala Satres Narkoba Polrestabes Makassar, Komisaris Indra Waspada Yuda mengatakan, tiga orang yang ditangkap dalam peredaran narkoba jenis ganja di lingkungan kampus di Kota Angin Mammiri yakni FA (23), IB (22), dan RM (30).
“Dua dari tiga orang yang ditangkap masih berstatus mahasiswa yakni FA dan IB, sedangkan RM adalah karyawan swasta,” ujar Indra, Selasa (7/9/2021).
Indra juga mengatakan pengungkapan kasus ini berawal saat personel Satreskrim Polrestabes Makassar menghubungi pelaku FA dengan menyamar sebagai pembeli. Mereka sepakat bertemu di depan kampus perguruan tinggi swasta (PTS) di Jalan Urip Sumoharjo Makassar, Sabtu (4/9).
“Saat ketemu pelaku mengarahkan untuk bertransaksi di sebuah minimarket dekat kampus itu. Di situ ternyata ada juga rekan pelaku berinisial IB,” jelasnya.
Setelah bertemu, petugas menangkap keduanya. Dari celana FA ditemukan dua bungkus ganja kering. “Sementara dari IB ditemukan dua linting ganja yang disembunyikan di dalam tas,” ujarnya.
Dari penangkapan dua mahasiswa itu, kata Indra, pihaknya melakukan pengembangan. Hasilnya, Satres Narkoba Polrestabes Makassar menangkap RM di Jalan Swadaya Mas, Kecamatan Manggala.
“Dari penangkapan RM ini ditemukan barang bukti dua timbangan, dua bal saset plastik bening, dua linting ganja kering, enam buah paper. Total barang bukti ganja 1 kilogram,” ungkapnya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, ganja seberat 1 Kg dibeli dari seorang bandar di Kota Medan, Sumatera Utara. Ganja itu dikirim menggunakan jasa ekspedisi.
“Bandarnya masih kita kejar. Berdasarkan pengakuan dari pelaku, ganja tersebut dibeli seharga Rp6 juta,” jelas Indra.
Dia mengungkapkan dalam kurun waktu satu bulan, pelaku sudah dua kali memesan ganja. Mereka mengedarkan ganja di kalangan mahasiswa.
“Satu bulan lalu, pada Agustus mereka juga telah membeli ganja dengan berat sama dan semua telah habis terjual. Jadi mereka sudah dua kali membeli dari bandar,” katanya.