Tiga orang pria tewas tertembak, usai menggelar pesta minuman keras (miras), Kamis (4/11/2021). Peristiwa berdarah itu cukup menggemparkan warga Desa Saibuah, Kecamatan Posigadan, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel).
Peristiwa tewasnya tiga pria tertembak ini dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Sulut, Kombes Pol Jules Abraham Abast. Dia mengungkapkan, penembakan terjadi pada sekitar pukul 10.30 WITA.
Tiga orang yang tewas tertembak itu berinisial A (28) warga Ranotana, Manado, kemudian dua korban lainnya adalah Yunus Rompis (60) warga Saibuah RT 10, dan Maikel Wongkar (47) warga Ranotana, Manado.
“Dari hasil penyelidikan, informasi yang kami terima bahwa awal mula dari percekokan atau perselisihan ini diawali dari minuman keras, sama-sama minum di salah satu rumah milik warga masyarakat yang tidak jauh dari lokasi atau TKP ditemukannya ketiga jenazah tersebut,” ujar Jules Abraham Abast.
Hasil dari penyelidikan polisi diketahui kejadian itu berawal Ketika tiga pria ini mengkonsumsi miras jenis cap tikus bersama-sama di rumah seorang warga yang tak jauh dari TKP. Kemudian korban Yunus Rompis dan tersangka A terlibat percekcokan hingga terjadi perkelahian.
Tersangka A kemudian menuju mobil dan mengambil senjata laras panjang dari mobil milik Maikel Wongkar.
Melihat hal tersebut, Yunus Rompis langsung lari meminta perlindungan kepada Maikel Wongkar, yang merupakan bos dari tersangka A.
“Saat itulah tersangka A menembak korban Yunus Rompis sehingga membuat korban meninggal dunia,” ujar Jules Abraham Abast.
Setelah A menembak Yunus Rompis, Maikel Wongkar berupaya mengambil senjata tersebut dari tangan A, hingga memicu percekcokan. Tersangka A lalu menembak Maikel Wongkar, yang juga mengakibatkan Maikel Wongkar tewas.
“Setelah kejadian tersebut, diduga tersangka A melakukan bunuh diri dengan cara menembak kepalanya sendiri,” ujarnya.
Jules Abraham Abast mengatakan, pemilik senjata tersebut atas nama Maikel Wongkar, merupakan salah satu anggota Perbakin Sulut. Dengan jenis senjata berburu laras panjang kaliber 7,62 mm merek G.Steyer.
“Ketiga jenazah direncanakan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Manado untuk dilakukan visum maupun autopsi. Saat ini kami masih melakukan penyelidikan mendalam terkait berapa jumlah luka yang dialami maupun jenis lukanya seperti apa, dan tidak menutup kemungkinan akan dilakukan uji forensik terkait senjata tersebut,” ujarnya.