Gempa bumi sebesar magnitudo (M) 6,2 terjadi di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat. Gempa yang terjadi tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
“Tidak berpotensi tsunami,” tulis BMKG melalui akun Twitter resminya, @infoBMKG, Jumat (25/2).
Gempa terjadi pada pukul 08.39 WIB. Gempa terjadi pada kedalaman 10 kilometer.
“Hati-hati terhadap gempa bumi susulan yang mungkin terjadi,” kata BMKG melalui laman resminya.
Beberapa menit sebelumnya juga terjadi gempa di titik tidak jauh beda yakni pukul 08.35 WIB dengan kekuatan M 5,2.
Tidak hanya sekali, tetapi gempa itu terjadi dua kali dalam waktu berdekatan.
Titik gempa itu berada di 0.14 lintang utara dan 99.99 bujur timur dengan jarak 18 km dari arah timur laut Pasaman Barat. Gempa M 5,2 ini berkedalaman 10 km.
Selain di Pasaman Barat, gempa itu juga terasa di kawasan Kota Payakumbuh, Kabupaten Agam, Kota Bukittinggi, Kota Padang Panjang dan Kabupaten Lima Puluh Kota. Selain itu, gempa tersebut juga terasa hingga ke Kabupaten Pesisir Selatan.
Pada pukul 08.39 WIB, atau empat menit dari kejadian itu, gempa kedua kembali guncang Pasaman Barat.
Sama seperti gempa pertama, gempa kedua juga terasa hingga ke beberapa daerah di Sumbar, dengan kekuatan lebih besar, yakni 6,2 SR.
Bahkan gempa kedua lebih terasa keras. Gempa itu terasa berayun dengan durasi sekitar 10 detik.
Dampak yang ditimbulkan dari gempa ini dari laporan awal setidaknya ada satu masjid roboh yang rata dengan tanah.
Selain itu puluhan rumah di Nagari Kajai, Kabupaten Pasaman Barat juga dilaporkan rusak, setidaknya ada sebanyak 20 unit rumah
Balerong Tuah Basamo yang terletak di Belakang Rumah Dinas Bupati Pasaman Barat juga mengalami kerusakan. Atap plapfon Balerong jatuh akibat gempa tersebut.
Namun demikian, terkait dampak gempa ini, sampai saat ini masih dalam proses pengumpulan data akibat gempa dari pemerintah daerah atau BPBD. (Kay)