Mothern Rilis Album “Beforelight” Padukan Rock Alternative Dan Elektronik.

- Advertisement -
Mothern kembali hadir dengan merilis album Perdananya bertajuk “Beforelight” Setelah sebelumnya mereka merilis mini Album perdananya berjudul “Afterdark”.

Mothern merupakan Duo produser rock-electronik yang beranggotakan Pandu Priyanto dan Rastafarian sebagai personilnya.

Di Album “Beforelight, Mothren melakukan eksplorasi musik beragam, mulai dari rock alternative dan sentuhan melodi vokal emo, serta sub-genre musik elektronik seperti psytrance, house, techno, dan drum n’ bass.

Mothren
Pandu Priyanto dan Rastafarian / Foto : Istimewa

Beforelight milik Mothren berisi tentang ekspektasi, kekecewaan, kekesalan, yang pada akhirnya mengikhlaskan semua yang telah terjadi menjadi siklus pendewasaan manusia yang tertuang ke dalam album tersebut.

“Waktu masa produksi Beforelight, gue dan Rasta pun melalui fase yang sama dan akhirnya tertuang ke dalam album ini.

Menurut gue adalah siklus pendewasaan manusia pada umumnya,” kata Pandu Mothern saat konferensi pers virtual, Kamis (18/2/21).

Mothren
Pandu Priyanto dan Rastafarian/ Foto : Istimewa

“Setelah rilis EP Afterdark, gue sama Pandu ngulik beberapa musik baru yang belum pernah kami bikin sebelumnya untuk mengerjakan Beforelight. Beberapa musisi yang akhirnya nyantol dan menjadi blueprint album ini di antaranya Nine Inch Nails, The Chemical Brothers, Daft Punk, dan Underworld,” jelas Rasta Mothern.

Meski dibuat berdasarkan emosi serta pengalaman Rasta dan Pandu yang berbeda, delapan lagu yang terkandung dalam beforelight mempunyai benang merah yang sama, yaitu percakapan dengan diri sendiri. Salah satunya adalah lagu “Tunnel”, yang dibuat berdasarkan pengamalan pribadi Rasta.

“Tunnel adalah salah satu lagu yang personal banget buat gue. Terkadang gue denial dan bilang sama diri gue sendiri kalau gue lagi nggak apa-apa. Padahal, it’s okay not to be okay,” ungkap Rasta.

Mothren
Pandu Priyanto dan Rastafarian/ Foto : Istimewa

Mothern mengerjakan album Beforelight sejak akhir 2019 dan baru rampung di penghujung tahun 2020 dan di rilis pada tahun 2021 dengan delapan materi di dalamnya.

Dari segi pemilihan suara dan instrumen yang digunakan, suasana musik di dalam album beforelight terasa lebih ‘terang’ dibandingkan dengan EP pertama Mothern yang berjudul Afterdark (2018). Perubahan ini pun terjadi seiring berjalannya eksplorasi Mothern dalam mencari genre-genre baru yang mereka temui, yang kemudian dijahit sedemikian rupa agar menggambarkan cerita yang ingin Pandu dan Rasta sampaikan.

Selama penggarapan mereka mengajak musisi lain untuk berkolaborasi, salah satunya solois Denisa dalam lagu “Circles”.

Mothren

Selain itu, Pandu mengingat ada satu kolaborasi yang unik dengan drummer Ian Maciak dalam lagu “I Won’t Be Around”. Kolaborasi berawal ketika secara tidak sengaja Pandu menemukan beat drum karya Ian di Instagram.

“Pas lagi scrolling Instagram, si Ian baru upload satu video dia lagi nge-drum, dan gue suka banget polanya. Gue coba jamming sama video itu sambil main keyboard, dan ternyata enak. Akhirnya gue memutuskan untuk kontak Ian buat pakai video drum itu buat gue sampling,” kata pandu.

Album perdana Mothren memiliki 8 track yaitu Steady, Cascade, Circles, Staring at The Sun, I Won’t Be Around, Erak, Heirloom dan Tunnel. Album penuh milik Mothern sudah dapat didengarkan disemua platform musik digital. (EH).

 

spot_img

Trending Topic

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Hot News

Game

PENTING UNTUK DIBACA