Film Women From Rote Island merupakan sebuah film yang mengangkat isu kekerasan seksual yang merupakan hasil karya dari Bintang Cahaya Sinema dan Langit Terang Sinema yang menggambarkan keberdayaan perempuan dalam menghadapi tantangan kekerasan seksual.
Women From Rote Island disutradarai oleh Jeremias Nyangoen, Rizka Shakira selaku produser, Hendry Shakira dan Ananda Maharani Putri selaku produser eksekutif, Linda Adoe selaku pemeran Orpa, Irma Rihi selaku pemeran Martha, Van Jhoov selaku pemeran Damar, dan Willyam Wolfgang selaku pemeran Ezra. Film ini akan resmi tayang di bioskop-bioskop Indonesia mulai 22 Februari 2024 mendatang.
Film Women From Rote Island ini memaparkan tentang bagaimana perempuan memperjuangkan hak-haknya dalam menghadapi realitas kekerasan seksual di Indonesia Timur. Kisah ini perjuangan seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang kembali ke kampung halamannya, Pulau Rote, dalam kondisi depresi akibat kekerasan seksual yang dialaminya.
Produser Women From Rote Island Rizka Shakira menerangkan bahwa kebanyakan orang hanya mendengar soal masalah kekerasan seksual. Ketika suatu masalah hanya didengar, orang-orang mungkin tak bisa benar-benar merasakan kegetiran yang dialami oleh para korban.
“Berbeda dengan yang kita lihat secara utuh, melalui sebuah film dimana bisa melihat audio visualnya. Akan lebih sakit dan lebih tertampar. ‘Oh, ternyata korban kekerasan seksual separah ini kalau tidak dilakukan penanganan yang tepat’,” terang Rizka dalam press screening Film Women From Rote Island di Kuningan (16/2/2024)
Film ini bukan hanya sekadar kisah perempuan yang menjadi korban kekerasan, tetapi juga mencerminkan keadaan sistem hukum, kondisi sosial, dan budaya yang masih menghadang upaya untuk memberikan keadilan kepada para korban.
Linda Adoe, yang berperan sebagai Orpa, mengungkapkan isi hatinya setelah dipercaya bermain di film ini, “Women From Rote Island bukan hanya sekadar film, melainkan panggilan hati untuk menyuarakan realitas kehidupan yang mungkin terabaikan. Ikut bangga rasanya bisa jadi bagian dari film yang sangat kuat pesannya seperti ini, karena bisa memberi pandangan baru dan menginspirasi penonton untuk peduli terhadap isu kekerasan seksual yang masih terjadi, bukan cuma di Rote, tapi di berbagai macam daerah di Indonesia.” Ujar nya
Jeremias Nyangoen selaku sutradara berharap agar masyarakat lebih peka terhadap isu kekerasan seksual yang bisa saja terjadi di lingkungan terdekat, yakni lingkungan keluarga.
“Dengan tayangnya film ini, saya berharap penonton tidak hanya terhibur, tetapi juga lebih terbuka terhadap isu-isu sensitif seperti isu kekerasan. Jadi lebih sadar betapa pentingnya keluarga untuk cerewet dan memperhatikan anak-anaknya, keponakannya, cucu-cucunya. Karena potensi kekerasan biasanya bermula dari keluarga. Dan kekerasan ini bukan cuma terjadi pada anak perempuan, tapi anak laki-laki pun bisa jadi korban. Begitu juga sebaliknya, pelakunya bukan cuma laki-laki, tapi perempuan juga bisa. Karena itu, harus lebih pandai menjaga anak-anak kita,” ucapnya dengan lugas.
Film ini akan bercerita tentang Orpa (Linda Adoe), yang baru saja kehilangan suami dan tinggal bersama kedua anak perempuannya, harus menghadapi diskriminasi dan tradisi dengan berjuang mendapatkan keadilan dari kekerasan yang ia dan anaknya alami. Di sisi lain, Martha (Irma Rihi), anak dari Orpa pulang ke kampung halaman membawa trauma kekerasan seksual yang dialaminya saat menjadi TKI. Ketika warga di kampungnya mengetahui kondisi Martha, bukannya mendapatkan perlindungan, Martha justru kembali mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan. Orpa dan keluarganya harus menghadapi diskriminasi dan bertahan dengan kondisi yang tak berpihak pada mereka.