Banjir lumpur berbau minyak kepung pemukiman warga di kawasan RT 35 Gang Damai 1 Kelurahan Prapatan Balikpapan Kota , Senin dini (8/11/2021).
Untuk membersihkan enam rumah yang dikepung banjir lumpur berbau minyak itu, warga berjibaku bersama tim SAR gabungan dari BPBD Balikpapan.
Peristiwa itu terjadi pascahujan mengguyur Kota Balikpapan sejak dini hari. Selain banjir, wilayah itu juga rawan terjadi longsor.
Tim SAR gabungan dari BPBD Balikpapan, Kantor Pencarian dan pertolongan (KPP) Balikpapan, TNI, Polri serta relawan bersama-sama mengevakuasi warga dari lokasi rawan.
Sementara, Lurah Prapatan, Kecamatan Balikpapan Kota, Reza Difa langsung meninjau lokasi. Dia menjelaskan, banjir bercampur lumpur berbau minyak itu berasal dari arah kawasan Pertamina Balikpapan.
“Tepat jam 8 pagi terjadi genangan air beserta lumpur dari arah Pertamina kungkinan dari parit yang jebol. Ini juga ada berbau minyak makanya mau dicek apakah ada kebocoran, ini cukup parah ya,” ujarnya.
Reza juga meminta pihak Pertamina agar segera melakukan pemeriksaan untuk menindaklanjuti hal itu. “Saya berharap dari Pertamina cepat turun lihat lokasi langsung tindak lanjutnya seperti apa ke depan karena dampaknya ke warga sekitar karena sangat berbahaya,” ujarnya.
Sedangkan, Kepala BPBD Balikpapan Suseno mengatakan bahwa banjir bercampur lumpur nberbau minyak tersebut dikarenakan adanya parit yang tersumbat.
“Ya tadi darurat sudah dilaksanakan, kami juga meninjau bersama-sama dari Pertamina ini juga di mana, ternyata ada parit yang tersumbat sehingga airnya meluap sekarang sudah dibersihkan, ” jelasnya.
Dia meminta pihak Pertamina agar dapat membersihkan sedimentasi. “Terkait bau minyak itu lantung karena kandungan minyak, gak ada pipa bocor karena di sini gak ada pipa Pertamina, ” imbuhnya.
Sementara, pihak Pertamina membantah jika banjir lumpur tersebut bercampur minyak, sebab kawasan yang berbatasan langsung dengan warga merupakan kawasan pemukiman bagi pegawai pertamina bukan kawasan produksi dan tidak ada pipa atau semacamnya di kawasan tersebut.
“Dari sisi Pertamina, kami masih melakukan evaluasi dari aliran air yang mungkin mengalir dari komplek. Memang tadi malam hujannya cukup deras. Apakah dipengaruhi curah hujan atau apa? Kalau kita lihat kan area perbatasan ini hutan ada banyak pohonnya. Apakah karena curah hujan sehingga airnya mengalir ke rumah warga,” ujar Ely Chandra, Area Manager Comunications Relation & CSR Pertamina RU V Balikpapan.
Terkait tentang lumpur berbau minyak, dia mengaku baru mengetahuinya. Namun dia menegaskan jika kawasan tersebut bukan kawasan produksi sehingga kemungkinan adanya minyak sangatlah kecil. “Tidak ada pipa juga di situ, ini komplek perumahan bukan produksi, ” jelasnya.