Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Menggelar Sosialisasi Program Advokasi dan KIE Bangga Kencana bersama Mitra Kerja.
Gelaran Sosialisasi Program Advokasi dan KIE Bangga Kencana bersama Mitra Kerja BKKBN ini di lakukan di Gedung GPU Sitiung.Kecamatan Sitiung, Kab Dharmasraya, Provinsi Sumatera Barat pada 8 Maret 2022.
Sosialisasi Program Advokasi dan KIE Bangga Kencana bersama Mitra Kerja BKKBN ini mengangkat Tema Kenali Resiko Stunting, pahami pencegahannya.
Dalam sosialisi yang digelar BKKBN ini dihadiri oleh Sekertaris Utama BKKBN RI yang pada di wakili oleh Bapak Drs. Putut Riyatno Mkes , Kepala Biro Umum dan hubungan masyarakat, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat diwakili oleh Koordinator Adpin Bapak Drs.H Marda Yendri.
Selain itu hadir juga Kepala Dinsos P3A P2KB kabupaten Dharmasraya Bapak Bobby P.Riza SSTP Msi, Camat Sitiung Novandri Rismi, PKB/PLKB Kab Dharmasraya, Ibu – ibu Kader KB, Niniak Mamak, Alim Ulama, Cadiak Pandai, Bundo Kanduang serta Pemuda Pemudi juga menghadiri acara Sosialisasi Program Advokasi dan KIE Bangga Kencana bersama Mitra Kerja BKKBN.
Dalam kesempatan itu Bapak H. Darul Siska Anggota komisi 9 DPR RI mengatakan perlunya kerjasama semua pihak dalam menurunkan angka Stunting, khususnya Kecamatan Sitiung, Kab Dharmasraya.
“Tak bisa oleh ibu – ibu saja, tapi harus terlibat Kementerian Agama,Kementrian Kesehatan dan pihak lain. Komandannya sekarang yang ditunjuk oleh Presiden berdasarkan peraturan pemerintah adalah Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional sebagai leading sektor yang bertanggung jawab menurun kan angka Stunting.”kata H. Darul Siska dalam acara Sosialisasi Advokasi Dan KIE Bangga Kencana Bersama Mitra Kerja Di Sitiung,Gedung GPU Sitiung.Kecamatan Sitiung, Kab Dharmasraya, Provinsi Sumatera Barat, Selasa (8/2/22).
“Jadi sekarang Dharmasraya Stunting itu 19 persen, kita mau menurunkan 14 persen pada tahun 2004, tapi menurut saya kecil itu kalau turun 4 persen karena skala nasional angka kita berada di 23 persen dan harus diturunkan ke 14 persen pada tahun 2004. Harusnya dari 23 ke 14 ke 9, kalau Dhamasraya turun dari 14 ke 9 prestasinya sama secara skala nasional maka 24, Dhamasraya harusnya 10% itu harus kerja keras. Kalau bisa 9% supaya bisa 10 persen. Nah Kalau Itu Terjadi pak Boby dan Ibu – ibu Kader dapat penghargaan dari pemerintah pusat. Semua pihak dapat penghargaan.”tutupnya.