Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari dan suaminya Hasan Aminuddin yang kini menjadi anggota DPR RI dikabarkan terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Namun, hingga kini penangkapan Bupati Probolinggo ini belum diumumkan KPK. Hal ini terungkap dari sumber internal KPK.
Kasus yang menjerat keduanya diduga adalah soal jual beli jabatan. Saat ini, pihak yang dijerat KPK dikabarkan masih akan diperiksa di Polda Jawa Timur.
Berdasarkan Informasi, setelah melakukan penangkapan, KPK kemudian menerbangkan Bupati Probolinggo ini dan suaminya ke Jakarta dari Surabaya.
Sementara delapan orang lainnya yang turut diamankan adalah FR; PJK; PR; IS;DK;MR;SM; dan HC. Mereka ditangkap atas dugaan suap jual beli jabatan pemilihan kepala desa di Probolinggo.
Dalam OTT tersebut, sejauh ini, diduga diamankan uang Rp 360 juta.
Saat ini, keduanya masih berstatus sebagai terperiksa. KPK punya waktu 1 x 24 jam untuk menentukan status hukum mereka, apakah akan dinaikan statusnya menjadi tersangka atau tidak.
Ada pun yang berhasil melakukan OTT ini merupakan satuan tugas di bawah pimpinan Harun Al Rasyid. Dia merupakan salah satu kasatgas penyelidik yang dinonaktifkan karena tak lulus TWK.
Meski nonaktif, Harun disebut masih memberikan masukan dan arahan sehingga satgas tersebut berhasil melakukan tangkap tangan.
Sementara, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Nurul Ghufron membenarkan bahwa lembaganya telah melakukan operasi tangkap tangan (OTT). Namun, KPK belum menjelaskan siapa saja pihak yang ditangkap.
“Sementara dapat saya sampaikan bahwa benar KPK telah melakukan giat penangkapan, selanjutnya nanti akan kami rilis,” ujar Ghufron lewat pesan singkat, Senin, 30 Agustus 2021.
