Dikira oleh warga suara hantu, ternyata seorang asisten rumah tangga (ART) tengah disekap dan dianiaya oleh majikannya di Kabupaten Bandung Barat.
Kasus penyekapan dan penganiayaan terhadap seorang ART ini, kini tengah Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Cimahi.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Cimahi AKP Rizka Fadilla mengatakan kasus dugaan penganiayaan ART oleh majikannya ini kini tengah ditangani oleh pihaknya. “Sudah ditangani dan masih dalam tahap pemeriksaan. Untuk saksi-saksi dari warga setempat sudah kita dapatkan, ada beberapa saksi yang sudah kita periksa,” kata Rizka.
Dugaan kekerasan terhadap ART itu terjadi di Perumahan Bukit Permata, blok G1, RT 04/22, Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, KBB. Korban yang diketahui bernama Rohimah (29) dievakuasi dari rumah tersebut pada Sabtu (29/10/2022) sore.
Salah seorang warga setempat bernama Maya menuturkan dugaan penyekapan dan penyiksaan terhadap korban disinyalir warga sejak sebulan lalu. Namun saat itu warga belum punya bukti yang cukup untuk menguak perilaku jahat majikan korban.
“Awalnya itu ART saya, dia lapor korban sedang ditendang majikannya yang laki-laki. Seminggu kemudian anak saya lapor lihat korban lebam-lebam. Tapi saya belum percaya karena belum lihat sendiri,” ujar Maya di lokasi, dikutip dari suara.com, Minggu (30/10/2022).
Maya menuturkan, bahwa dia baru melihat langsung kondisi korban sepakan lalu dimana terlihat luka-luka terutama pada bagian matanya. Meskipun wajah korban ditutupi masker, namun luka lebam pada mata tak dapat ditutupi.
“Dari situ saya koordinasi dengan tetangga, dicocok-cocokkan ceritanya ternyata mereka sering dengar ada yang nangis malam-malam, awalnya dikira suara hantu tapi ternyata itu tangisan korban karena disiksa,” jelas Maya.
Selama sepekan terakhir, warga pun turut mengawasi gerak-gerik pasangan penghuni rumah dan kondisi terkini korban. Merasa mendapatkan cukup bukti dan dorongan rasa kasihan pada korban, warga kemudian berinisiatif mengevakuasi korban. Kondisi saat itu didukung dengan kepergian pemilik rumah.
“Jadi akhirnya Sabtu (29/10/2022) kemarin kita rembukan warga dan inisiatif dobrak rumah itu didampingi polisi sama keamanan. Memang sangat banyak lukanya, korban langsung kita bawa ke rumah tetangga,” ujar Maya.