Dugaan konspirasi di balik kasus yang kini menjerat Irjen Teddy Minahasa mulai diungkap pengacara Hotman Paris Hutapea. Hal itu dicurigai terjadi pada faktanya menurut Hotman Hotman, Teddy tak pernah menyentuh barang tersebut. Bahkan melihat pun tidak.
Menurut Hotman Paris, semua barang bukti berada dalam pengawasan mantan Kapolres Bukittinggi, AKBP Dody Prawiranegara.
“TM tidak pernah melihat dan menyentuh barang bukti tersebut. Semua itu berada dalam pengawasan Kapolres,” ujar Hotman, Senin (24/10/2022) malam.
Hotman Paris mengatakan adanya dugaan konspirasi yang melibatkan Linda dan mantan Kapolres Bukittinggi AKBP Dody Prawiranegara.
Sebelumnya kubu pengacara AKBP Dody Prawiranegara mengungkap Irjen Teddy Minahasa menyimpan kontak WA tersangka Linda jadi ‘Anita Cepu’
“Jadi ada dugaan konspirasi antara Linda dan Kapolres. Di BAP jelas-jelas ada perintah tarik semua barang bukti, itu pengakuan dari Kapolres,” jelasnya.
Menurut Hotman paris, sejatinya Teddy Minahasa menginginkan penyamaran untuk mengungkap kasus Narkoba ada di wilayah Padang, bukan di wilayah lainnya.
“Karena TM menginginkan undercover ini, pemancingan ada di wilayah Padang kok sampai ke Jakarta,” ujarnya.
Irjen Teddy Minahasa membantah bahwa dirinya sempat menginstruksikan mantan Kapolres Bukittinggi AKBP Dody Prawiranegara untuk menyisihkan barang bukti narkoba sebanyak 10 kilogram.
“Itu tidak ada bukti itu, yang jelas hanya 5 kilogram,” kata Hotman.
Hotman menjelaskan, pada 14 Juni 2022 disebutkan bahwa barang bukti sabu sebanyak 35 kilogram dari total 40 kilogram sudah dimusnahkan di Polda Sumatera Barat.
Meski begitu ia membenarkan bahwa barang bukti 5 kilogram sisanya sengaja disisihkan untuk menjebak Linda salah satu pelaku pada kasus tersebut.
“jadi 10 kilogram itu tidak benar,” bantah Hotman Paris.
Bahkan pengamat kebijakan publik, Trubus Rahadiansyah menduga ada indikasi perwira tinggi lain yang ingin menjatuhkan Teddy Minahasa lewat Kasus Narkoba
Trubus Rahadiansyah beranggapan bahwa pada kasus yang menimpa mantan Kapolda Sumatera Barat ini ada indikasi didompleng oleh perwira tinggi lain untuk menjatuhkan Irjen Teddy Minahasa dari jabatannya.