Wakil Ketua Komisi I DPRD Sumbar, Evi Yandri Rajo Budiman, mengingatkan dengan meningkatnya angka positif Covid-19 di Sumatera Barat yang cukup drastis dalam 2 hari belakangan ini perlu diselidiki penyebabnya.
Evi Yandri mengatakan, bahwa dengan terbongkarnya pemalsuan surat hasil tes swab antigen COVID-19 di beberapa daerah, mungkin saja hal yang sama juga terjadi di Sumatera Barat.
“Hal ini bisa dijadikan indikasi naiknya angka positif Covid-19 di Sumbar, sebab dengan beredarnya surat test swab antigen abal-abal tersebut maka mustahil mata rantai Covid-19 itu bisa diputus,” ujar Evi Yandri.
Evi mengatakan, wajar saja terjadi kenaikkan seperti itu, salah satu penyebabnya adalah pemakaian surat rapid antigen aspal. Surat ada tapi orangnya tidak di cek/periksa.
“Apabila, surat antigen abal-abal itu banyak digunakan oleh orang-orang yang rutin melakukan perjalanan antar provinsi, termasuk para pejabat yang melakukan perjalanan dinas, maka mereka berperan besar membawa virus corana dari daerah kunjungannya,” kata Evi.
“Tanpa disadari virus leluasa masuk Sumatera Barat karena tidak pernah di cek minimal rapid antigen, baik akan berangkat maupun pulang dari kunjungan. Yang menjadi sasaran utama adalah keluarga, anak/istri si pejabat,” imbuhnya.
Evi mengungkapkan, terbongkarnya pemalsuan surat keterangan hasil tes swab antigen di beberapa daerah, juga terungkap akibat naiknya angka positif Covid-19 di wilayah tersebut.
“Nah, sekarang kita juga perlu mewaspadai hal yang sama juga terjadi di Sumatera Barat,” ungkap politisi Partai Gerindra ini.
Evi juga menyesali tindakan terhadap anak-anak yang mengikuti kegiatan ibadah tarwih dan pesantren ramadhan, yang dicurigai menjadi penyebab utama naiknya angka positif Covid-19 di Sumbar.
“Padahal, ada yang lebih patut untuk dicurigai, yaitu beredarnya surat tes antigen abal-abal,” pungkas Evi Yandri.