Ferdy Sambo menyatakan siap untuk menghadapi semua proses hukum terkait pembunuhan terhadap Brigadir J. Namun, dia menegaskan bahwa istrinya Putri Candrawathi, sama sekali tidak terlibat dalam kasus tersebut.
Ferdy Sambo menyampaikan hal tersebut usai pelimpahan tersangka dari penyidik Bareskrim ke jaksa penuntut umum Kejaksaan Agung. Sambo dan Putri telah ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan berencana Brigadir Yosua.
“Saya siap menjalani semua proses hukum. istri saya tidak bersalah, dia tidak melakukan apa-apa, justru dia korban,” ujar Sambo ketika masuk mobil taktis di Kejaksaan Agung, Rabu (5/30).
Yosua merupakan ajudan Ferdy Sambo yang dieksekusi di rumah dinas Kadiv Propam. Belum diketahui motif pembunuhan tersebut.
Sebelumnya muncul isu ada pelecehan seksual terkait perkara tersebut. Hal itu pun menjadi rekomendasi Komnas HAM bagi Polri untuk menindaklanjutinya.
Sambo pun menyebut pembunuhan terhadap Yosua merupakan pembelaan bagi istrinya. Menurut dia, ada peristiwa di rumah Magelang yang membuatnya emosi sehingga terjadi pembunuhan.
“Saya lakukan ini karena kecintaan saya kepada istri saya. saya tidak tahu bahasa apa yang dapat mengungkapkan perasaan, emosi, dan amarah akibat peristiwa yang terjadi di Magelang,” ujar Sambo.
“Kabar yang saya terima sangat menghancurkan hati saya. saya sangat menyesal,” imbuhnya.
Sambo dan istrinya dijerat Pasal 340 KUHP mengenai pembunuhan berencana. Ancaman maksimalnya hingga hukuman mati.
