Warga Kota Padang geger, tiba-tiba saja 3 ekor buaya muncul di kawasan padat penduduk di tepi aliran sungai di Batang Guo Kuranji. Tepatnya di daerah Bawah Asam Sungai Sapih, Kecamatan Kuranji, Kota Padang.
Munculnya 3 ekor buaya dengan ukuran tiga sampai empat meter ini membuat heboh warga sekitar. Buaya dengan spesies anggota famili crocodylidae ini pertama kali dilihat hanya satu ekor oleh salah seorang warga, bernama Joni (38).
Joni mengatakan, buaya tersebut berenang di aliran sungai yang berada di belakang rumahnya lingkungan RT 04 RW 02 Kelurahan Sungai Sapih. Diperkirakan buaya tersebut sepanjang lebih kurang tiga meter.
Namun, ternyata buaya tesebut berjumlah tiga ekor. Dua ekor lagi dilihat seorang pemancing yang belakangan diketahui bernama Udin Dagiang (68).
“Buaya yang pertama kali dilihat sepanjang tiga meter, namun informasinya dua ekor lagi ada yang panjangnya melebih tiga meter,” kata Joni, dikutip dari metrokini.com, Selasa (11/10/2022).
Bahkan, seekor dari buaya tersebut cukup besar dengan panjang lebih kurang 4 meter. Dan buaya selain terlihat berjemur di pasir di pinggiran sungai tersebut juga berenang renang di lubuk itu.
Katanya, pasca kemunculan 3 ekor buaya di aliran Batang Guo Kuranji Lubuk Patamuan Banda Karambi Condong Sungai Sapih tersebut membuat Udin Dagiang tak berani lagi memancing di lokasi tersebut.
Tidak itu saja, pasca kemunculan 3 ekor buaya tersebut cukup meresahkan warga yang di sekitar Lubuk Patamuan Banda Karambie Condong tersebut. Sehingga warga tak berani mendekati lokasi Lubuk tersebut.
Dan para orangtua melarang anak anak mereka bermain atau mandi ke sungai. Apalagi, kedua sisi aliran sungai lokasi penampakan buaya tersebut cukup padat pemukiman warga.
Sebelumnya, beberapa bulan yang lalu warga juga melihat kemunculan buaya di aliran sungai yang sama tidak beberapa jauh dari kemunculan tiga buaya tersebut. Kemunculan buaya beberapa bulan lalu itu persis di dekat Masjid Raya Bawah Asam tak beberapa jauh dari jembatan di depan masjid. Dan buaya itu akhirnya ditangkap warga dan informasinya diserahkan ke BKSDA.
Source: metrokini.com