Korban meninggal dunia akibat gempa Cianjur pada Senin (21/11) siang dengan kekuatan 5,6 SR bertambah jadi 268 orang. Dari jumlah ini 122 jenazah berhasil diidentifikasi sedangkan sisanya belum.
“Korban jiwa meninggal dunia akibat gempa Cianjur sekarang ada 268. Dari 268 itu yang sudah teridentifikasi siapa-siapanya ini sebanyak 122 jenazah, kemudian di samping tadi 268 dan yang sudah identifikasi 122, masih ada korban hilang,” ujar Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam konferensi pers BNPB, Selasa (22/11) pukul 17.00 WIB.
“dan ini masih dilakukan pencarian secara terus-menerus sejumlah 151 orang,” tambahnya, dikutip dari kumparan.
Selain korban meninggal dunia, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam konferensi pers menyebut korban luka bertambah jadi 1.083 orang, korban mengungsi 58.362 orang.
Kerugian materil per Selasa (22/11) pukul 17.00 WIB tercatat 22.198 rumah rusak dengan 6,570 rusak ringan, 2071 rumah rusak sedang, dan 12.641 rumah rusak berat.
Kepala BNPB juga menyebut ada 12 Kecamatan yang terdampak akibat gempa bumi ini. Mulai dari Kecamatan Cianjur, Kecamatan Karang Tengah, Kecamatan Warung Kondang, Kecamatan Cugenang, Kecamatan Cilaku,Kecamatan Cibeber, Kecamatan Sukaresmi, Kecamatan Bojong Picung, Kecamatan Cikalong Kulon, Kecamatan Sukaluyu, dan Kecamatan Pacet.
Perlu diketahui bahwa mulai hari ini informasi terpadu seputar update korban gempa Cianjur akan dilakukann satu pintu oleh BNPB yang juga bekerja sama dengan Kemenko PMK dan BMKG setiap hari pukul 17.00 WIB.