Gunung Merapi memuntahkan lava pijar 46 kali dalam semalam. Guguran lava pijar ini meningkat dibandingkan beberapa hari terakhir.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat, ada 18 kali lontaran lava pijar Gunung Merapi pada periode pengamatan Rabu malam, 24 Februari 2021, pukul 18.00-24.00 WIB. Jarak luncuran lava pijar itu mencapai satu kilometer.
“Teramati 18 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 1.000 m ke arah barat daya,” ujar Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, Kamis, 25 Februari 2021.
Dalam periode pengamatan itu, hanya gempa guguran yang tercatat di Gunung Merapi. Gempa guguran terjadi 29 kali dengan durasi 10 hingga 124 detik.
Sementara, terjadi 28 kali guguran lava pijar sejak Kamis dini hari, 25 Februari 2021, pukul 00.00 hingga 06.00 WIB. Luncuran material lava pijar maksimal mencapai satu kilometer.
“Kondisi visual Gunung Merapi dini hari tadi terlihat jelas. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 50 meter di atas puncak kawah,” ujarnya.
Gunung dengan ketinggian 2.968 meter di atas permukaan laut itu juga terjadi 67 guguran pada dini hari tadi. Durasi guguran berkisar 10 sampai 175 detik.
Hasil pengamatan 12 jam sebelumnya intensitas guguran di bawah jumlah itu. Tercatat, terjadi sekali awan panas, 4 kali guguran lava, dan sekali lava pijar.
Hanik juga menegaskan, gunung yang ada di perbatasan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta dengan kawasan Jawa Tengah itu masih status siaga. Potensi bahaya luncuran material ada di kawasan hulu sungai di bagian selatan dan barat daya. Jarak aman aktivitas manusia masih di luar radius 5 kilometer dari puncak.