Majelis Hakim menegur Bripka Ricky Rizal karena dinilai masih mencoba menutupi peristiwa sebenarnya dalam pembunuhan Brigadir Yosua. Hakim sempat mengingatkan Ricky soal keluarganya.
Teguran itu disampaikan hakim saat mendengarkan keterangan Ricky Rizal sebagai saksi untuk Richard Eliezer dan Kuat Ma’ruf di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (12/5). Ketiganya ialah terdakwa dalam kasus pembunuhan Yosua.
Awalnya, Ricky bercerita awal mula ia bisa bertugas dengan Ferdy Sambo pada 2013 sebagai sopir. Ia kemudian terus bekerja hingga dipercaya keluarga Sambo.
Masih dalam keterangannya, ia menjelaskan sejumlah hal. Mulai dari peristiwa di rumah Magelang pada 7 Juli hingga peristiwa di rumah Saguling dan rumah Duren Tiga pada saat penembakan Yosua pada 8 Juli 2022.
Namun, hakim menilai keterangan Ricky tidak sepenuhnya jujur. Masih ada sesuatu yang ditutupi.
Hakim kemudian bertanya mengenai keluarga Ricky. Ia mengaku punya 3 orang anak dengan usia paling besar 7 tahun.
“Kamu enggak sayang sama anak-anakmu?” tanya hakim, dilansir dari kumparan.
“Sayang,” jawab Ricky Rizal.
“Kamu berkorban untuk nutupin ini semua?” timpal hakim.
“Siap, tidak,” ujar Ricky Rizal.
“Kamu berkorban, mengorbankan masa depan anak-anakmu untuk nutupin ini semua, sampai hari ini kamu masih mencoba menutupi,” tegur hakim.
Hakim mengingatkan bahwa kasus ini terbongkar karena kesaksian Eliezer. Sementara Eliezer sudah diperiksa pada sidang pekan lalu.
“Coba kamu ingat anak istri, mereka di sana mendoakan kamu semoga kamu dapat keringanan, tapi dengan begini, kamu mencoba mengaburkan semua itu. .Saya ingatkan saya tidak butuh pengakuan Saudara, karena dari awal jelas kasus ini terbuka, bisa maju sampai persidangan, karena kesaksian Eliezer, bukan kesaksian Saudara, enggak penting buat saya. Tapi kalau caramu berbohong seperti ini, saya cuma ingetin Saudara, kasihan anak istrimu di rumah, paham?” papar hakim.
“Paham,” ujar Ricky Rizal.
Teguran ini tak terlepas dari kesaksian Ricky yang dinilai janggal. Salah satunya soal adanya skenario tembak menembak Eliezer dengan Yosua. Skenario untuk menutupi bahwa Yosua ditembak secara sepihak.
Dalam kesaksian usai Yosua tewas, Ricky mengaku berlindung di balik kulkas ketika tembak menembak terjadi. Skenario Sambo menutupi penembakan Yosua kemudian terbongkar.
Namun, dalam kesaksian dalam sidang, Ricky dinilai tidak menyinggung soal adanya skenario yang disusun Sambo.
“Saudara pengin seolah-olah tidak terlibat, Saudara tidak tahu apa-apa,” ujar hakim.
Namun Ricky menjelaskan bahwa dia memang sempat diarahkan Sambo soal skenario tembak menembak tersebut. Arahan disampaikan saat Ricky dan Kuat Ma’ruf serta Eliezer berada di ruang pemeriksaan Provos Polri beberapa jam usai penembakan.
“Jadi di ruang Provos itu disampaikan sama Bapak untuk membantu menolong Richard peristiwa ini tembak-tembakan, ini yang saya alami. [Sambo bilang] terus kamu pastikan kamu yang lihat Yosua tembak duluan ke arah Richard. Bapak sampaikan seperti itu,” papar Ricky.
Ricky, Eliezer, dan Kuat Ma’ruf didakwa bersama Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi melakukan pembunuhan berencana terhadap Brigadir Yosua. Pembunuhan dipicu amarah Sambo yang mendapat laporan Yosua melecehkan Putri.
Usai pembunuhan, Sambo diduga menyiapkan skenario untuk menutupinya. Namun, kasus ini terkuak setelah Richard Eliezer membongkarnya.