Hingga saat ini mantan caleg Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Harun Masiku tak kunjung tertangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Bahkan KPK meminta masyarakat ikut serta dalam memburu Harun Masiku. Namun, menurut ICW ini bukan kali pertama KPK meminta bantuan masyarakat untuk menemukan buronan kasus suap tersebut.
Kata ICW permintaan KPK tersebut hanyalah sekedar gimik. Hal itu disampaikan oleh Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Kurnia Ramadhana.
Dia menduga lambatnya KPK dalam meringkus Harun Masiku karena ada maksud tertentu. Sebab, pada era sebelum kepemimpinan Firli Bahuri, KPK selalu cepat menangkap buronan.
“Namun ada yang berbeda dengan penanganan Harun Masiku. Kami menduga keras mengapa penanganan perkara ini lambat, karena ketika nanti Harun diringkus, akan ada keterkaitan elite partai politik tertentu yang turut terseret dalam pusaran korupsi tersebut,” ujar Kurnia, Jumat, 7 Juli 2023.
Kurnia mengatakan tanpa bantuan masyarakat, seharusnya KPK mampu mencari keberadaan Harun Masiku. Bahkan, kata Kurnia, seharusnya Dewan Pemgawas KPK bisa mengevaluasi proses penindakan bila tak kunjung menemui titik terang.
“KPK tentu mampu namun sepertinya ada upaya kesengajaan untuk tidak meringkus Harun. Selain dari itu, sebetulnya juga ada nomenklatur kelembagaan Dewan Pengawas KPK yang sebenarnya dapat mengevaluasi proses penindakan yang dilakukan oleh KPK, namun sampai saat ini kami tidak melihat Dewan Pengawas menjalankan peran itu,” tutur Kurnia.
Kurnia pun medorong KPK segera menemukan keberadaan mantan politisi PDIP tersebut. Dia mendesak KPK memprioritaskan perkara itu.
“Dorongan tentu kami tetap mendesak agar KPK memprioritaskan pencarian buronan terhadap Harun Masiku, namun harapan itu kembali lagi ke kondisi saat ini. Harapan itu akan pupus seketika, dengan melihat turunnya kualitas penindakan KPK waktu terakhir,” ujarnya.