Kasus pengeroyokan dan pembacokan secara sadis terjadi di Kota Makassar, Minggu (13/6/2021) Seorang pemuda berinisial DI (23) dikeroyok dan dibacok oleh lima orang bersaudara di Jalan Galangan Kapal, Kecamatan Tallo, Kota Makassar.
Kasus ini dibenarkan oleh Kapolsek Tallo, Kompol Saharuddin. Ia menyatakan akibat kejadian itu, korban terpaksa harus dilarikan ke Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar.
Kompol Saharuddin mengungkapkan hingga kini korban masih menjalani perawatan intensif karena mengalami luka cukup parah di beberapa bagian tubuhnya, salah satunya jari tangannya putus.
“Jari tangan bagian telunjuk kiri putus, luka robek di lengan kanan dan robek pada pangkal hidung. Korban sejauh ini masih dalam perawatan di RS Ibnu Sina Makassar, informasi terakhir kondisinya mulai membaik,” ujar Saharuddin Senin (14/6/2021).
Lima orang terduga pelaku telah diamankan pihaknya. Masing-masing berinisial SD (30), EM (28), AP (23), AW (21) dan WN (21). Mereka ditangkap di lokasi kejadian tidak lama setelah mendapat laporan dari warga setempat.
Saharuddin mengungkapkan, kejadian ini bermula dari kesalahpahaman. “Awalnya ini lima orang yang diamankan kan bersaudara semua, ada pertengkaran. Kemudian ada orang naik motor lewat, terus berteriak ‘bunuhi’. Nah ini yang lima orang kejar itu orang sampai di sekitar daerah tempat tinggal korban,” ujarnya.
Di sana kelima pelaku mengamuk dan berteriak mencari orang yang melintas ketika mereka tengah berseteru. “Karena tidak dapat orang yang dicari, sembarang dia lampiaskan. Korban inilah jadi sasaran. Korban tidak tahu menahu persoalan,” ungkap Saharuddin.
Perwira Polri satu bunga ini menyatakan korban sendiri sempat melakukan perlawanan. “Pasang badan begitu, bawa juga senjata tajam, pisau. Tapi itu diambil oleh salah satu tersangka waktu jatuh. Disitulah dikeroyok, iya begitu (dibacok),” jelas Saharuddin.
Dia melanjutkan selama ini kelima bersaudara itu kerap berbuat onar di wilayah hukumnya. Mereka diduga menganiaya korban dalam kondisi mabuk. “Karena nakal memang bersaudara sering bikin masalah. Kemungkinan begitu (mabuk) karena di situ kan biasa mereka minum-minum juga,” ujarnya.
Sejauh ini, lanjut Saharuddin pihaknya masih melakukan pengamanan di sekitar lokasi kejadian. “Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, termasuk aksi balasan dari keluarga korban yang tidak terima. Anggota berjaga dari malam sampai siang,” ungkapnya.