Jin Khodam adalah salah satu film horor yang hadir mewarnai dunia perfilman Indonesia yang saat ini sedang menggeliat bangkit pasca pandemi covid melanda dunia dan Indonesia.
Film Jin Khodam disutradarai oleh Tema Patroszadan Dedy Mercy, ditulis oleh Ahmad Madani dan Imam Salimy produksi Mercusuar Films dan 786 Production bakal tayang 25 Mei 2023 mendatang.
Tak seperti biasa di film Horor Indonesia yang disuguhkan kegerian, ketegangan dan ketakutan didalam cerita, tak berlaku di film Jin Khodam, pasalnya film yang di bintangi oleh Boy Hamzah tak banyak menyuguhkan ketakutan di adegan demi adegan di film ini.
Ya dalam cerita Jin Khodam disuguhkan dengan cerita yang dikemas ringan tak perlu banyak berpikir keras ke setiap adegan. Bahkan film ini tak banyak menyuguhkan ketakutan dengan memunculkan mahluk astral yang secara otomatis menyuguhkan jump scare atau ketakutan yang membuat penonton bergidik dengan kehadiran mahluk astral.
Film Jin Khodam justru lebih menekankan pada realitas kehidupan sehari-hari masyarakat di Indonesia yang memilik pesan tersendiri didalamnya.
Menurut Boy, film Jin Khodam tidak hanya Memberikan kejutan-kejutan khusus seperti film horor pada umumnya, tapi juga menampilkan sisi realitas yang terjadi di kehidupan sehari-hari.
“Sutradara film ini menggambarkan film horor di sini tuh kalau misalnya kita nonton kayak ‘ini sih isunya dunia sekarang banget’. Cuma emang digambarin lewat film horor aja. Jadi kayak mewakili kehidupan kita sehari-hari, isunya itu deket sebenernya,” terang Boy saat pers screening dan konferensi pers di Epicentrum XXI, Senin (22/5/2023)
“Bahwa konsep film’ Jin Khodam ini adalah antitesis dari film horor pada umumnya” menyuguhkan sebuah konsep cerita yang jujur dan dekat dengan masyarakat. Kami berupaya menjaga konflik dalam cerita ini berimbang. Baik konflik horizontal maupun vertika!” tutup Dedy Mercy selaku Sutradara dan Produser.
Bicara Alur Cerita film ini berkesan Lambat jadi penonton harus sabar untuk tetap menonton hingga akhir cerita. Namun cerita masih bisa dinikmati dan membawa penonton diajak untuk merasakan penasaran akan cerita tersebut dengan suguhan keindahan desa asri.
Film dengan setting latar waktu menggambarkan tahun 80-90an, namun terlihat properti yang disuguhkan tak banyak mengambarkan tahun tersebut.
Sementara itu, Haviza Devi Anjani yang memerankan tokoh Ayu bercerita, bahwa dirinya mengaku sempat merasa tegang dan deg-degan saat akan syuting film Jin Khodam. Itu karena cerita dari teman-temannya yang merasa dihantui oleh kejadian aneh atau suasana mencekam tiap kali syuting film horor.
Namun, menurutnya, selama syuting film ini, Haviza mengaku tak merasakan hal yang aneh-aneh.
“Justru main film horor lebih menyenangkan. Jadi sama sekali nggak menyeramkan, justru aku menikmati, suasana di set juga menyenangkan banget. Kami bercanda terus jadi nggak terasa horornya,” papar Haviza.
Haviza mengambil tawaran film Jin Khodam karena merasa ini sebagai kesempatan yang jarang didapatkan. Sebab, selama ini dirinya kebanyakan hanya bermain di genre drama saja.
“Rasanya melelahkan, tapi ternyata seru juga. Ini juga kesempatan yang jarang banget aku dapetin. Biasanya dapat tawaran drama, religi, komedi. Seru banget, dan memang berbeda treatmentnya. pas diliat memang bagus,” ujar Haviza.
Film ini menceritakan tentang Bagas, seorang laki-laki yang kembali ke kampung halamannya setelah beberapa waktu menuntut ilmu di pesantren. Bersama dengan dua temannya, Ayu dan Hadi, Bagas bertekad untuk dapat mengembalikan norma-norma sosial yang ada di kampungnya.
Namun, usaha Bagas beserta sahabatnya itu mendapat pertentangan dari orang yang paling kaya di kampung tersebut, yaitu Wirya. Kemudian, Wirya dan kelompoknyapun memutuskan untuk membunuh bagas dan membuang mayat bagas disungai. Wirya dan anak buahnya merasa kaget karena tiba-tiba mendengar suara shalawat Asyghil yang biasanya dilantunkan oleh Bagas. Mereka pun ketakutan saat melihat Bagas yang ternyata masih hidup. Sejak saat itu, teror-teror terjadi.
Benarkah Ustad Bagas hidup kembali dan menghantui kehidupan warga atau itu adalah sosok gaib yang menyerupai Ustad Bagas?