Kabiro media online di Jombang, M. Sapto Sugiyono (46) tewas ditembak dan dipalu oleh tetangganya sendiri berinisial D.
Korban merupakan Kabiro media online kabaroposisi.net di Jombang. Ia dibunuh dengan ditembak menggunakan snapan angin serta dipukul palu di depan rumahnya di Kecamatan Jombang pada Kamis (14/9) malam.
Saat polisi mendatangi lokasi pembunuhan, ditemukan palu dan senapan angin serta pelurunya. Hal tersebut dibenarkan oleh Kasat Reskrim Polres Jombang, AKP Aldo Febrianto.
“Kejadiannya jam setengah 8 kemarin di depan rumah,” ujar Aldo, Jumat (15/9).
Aldo mengatakan, Sapto meninggal dunia tepat di depan rumahnya. Korban langsung dibawa ke RSUD Jombang untuk dievakuasi.
“Jadi petugas medis datang, memeriksa, dicek, ternyata sudah meninggal di tempat,” katanya.
Saat ini, pelaku telah diamankan di Polres Jombang untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
“Tadi malam pemeriksaan belum maksimal, pagi ini diperiksa ulang,” tandasnya.
Pemred kabaroposisi.net, Suprapto membenarkan bahwa Sapto adalah Kabiro Jombang. Ia mengaku sudah menerima kabar terbunuhnya Sapto dari teman-teman wartawan di Jombang.
“Iya benar dia (Sapto) anggota saya, dia Kepala Biro Jombang,” tandasnya.
Olah TKP di rumah korban berlangsung hingga sekitar pukul 22.00 WIB. Selain menyita barang bukti, anggota Polsek Jombang juga membawa istri korban, Megi (41) untuk dimintai keterangan.
Daim Tega Habisi Sapto Karena Dendam
Pelaku pembunuhan, Moch Hasan Syafi’i alias Daim (54) tega menghabisi nyawa Kabiro media online kabaroposisi.net, M Sapto Sugiyono (46) dengan cara sadis. Daim menembak dan memukuli kepala korban dengan palu karena dendam kesumat.
Waka Polres Jombang Kompol Hari Kurniawan mengatakan pihaknya baru sebatas mendapatkan pengakuan sepihak dari pelaku. Menurutnya, Daim tega menghabisi Sapto karena dendam kesumat.
“Motifnya hanya karena perasaan dendam, merasa pekerjaannya diganggu. Itu baru pengakuan sepihak pelaku. Belum kami periksa saksi-saksi yang lain,” ujar Hari dalam konferensi pers di Mapolres Jombang, Jumat (15/9/2023).
Hari memastikan motif Daim membunuh tetangga sebelah rumahnya itu bukan karena pemberitaan. Pelaku mengaku dendam karena setiap menggeluti usaha selalu diganggu korban. Seperti bisnis penggilingan padi, odong-odong, dan dagang kantong plastik.
“Endak (motif pembunuhan bukan karena pemberitaan korban). Informasi awal berdasarkan keterangan saksi di lapangan (pelaku) hanya dendam merasa pekerjaannya diganggu,” tegasnya.
Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Aldo Febrianto menambahkan bahwa pihaknya masih mendalami pengakuan Daim itu. Termasuk cara korban mengganggu usaha pelaku jika memang pengakuan itu benar.
“Kami akan periksakan pelaku ke psikolog RSUD Jombang terkait kejiwaannya. Dia (Daim) terguncang karena pertama kali membunuh orang. Sehingga apa yang dia ceritakan kami belum bisa memastikan kebenarannya,” tandasnya.
Daim membunuh Sapto dengan lebih dulu menembaknya kepala korban dengan senapan angin pada Kamis (14/9/2023) pukul 19.30 WIB. Karena korban masih bisa berjalan sempoyongan, dia mengambil palu dari rumahnya. Rumah keduanya bersebelahan di Dusun Sambongduran, Desa/Kecamatan Jombang.
Dengan menenteng palu Daim mengejar korban yang lari ke samping rumahnya. Pelaku langsung menghampiri Sapto yang tersungkur di depan pintu samping rumahnya. Tanpa belas kasihan, pedagang kantong plastik di Pasar Citra Niaga, Jombang itu memukuli kepala korban dengan palu hingga tewas.
Anggota Polsek dan Polres Jombang bergerak cepat meringkus Daim malam itu juga. Pelaku langsung diamankan untuk diinterogasi. Sedangkan jasad Sapto dievakuasi ke RSUD Jombang untuk diautopsi.