Kadri Muhammad atau biasa di sapa Kadri aktif bermusik sejak 1975, vokalis band The KadriJimmo tetap menunjukkan konsistensinya hingga kini dengan terus mengeluarkan karya-karya terbarunya.
Kadri yang dikenal luas sebagai vokalis rock, terutama progressive rock ia juga berhasil menunjukkan konsistensinya di dunia hukum. seorang lawyer. Sehingga Ia sering disebut sebagai singing lawyer oleh para penikmat musik di Indonesia.
Pada tahun 2024 ini Kadri mencoba project solonya dengan merilis single remaka “Karmila” yang merupakan lagu yang di popularkan Farid Hardja.
Dalam single perdana Kadri ini LiLo The Producer yang merupakan pentolan KLa Project ini berperan sebagai Executive Producer dibawah distributor label Nagaswara.
Dalam project lagu Kadri, LiLo bercerita bahwa lagu itu sudah dia tawarkan kepada Kadri sejak 12 tahun yang lalu, tetapi baru bisa terealisasikan tahun ini.
“11 sampai 12 tahun lalu, saya bikin demo (lagu ‘Karmila’) sama Kadri dan ternyata happening banget waktu itu. Namun karena bentuknya demo, kita anggap belum bisa diedarkan,” kata LiLo KLa Project dalam konferensi pers rilis lagu “Karmila” yang digelar di kawasan MH. Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (1/7/2024).
“Kenapa Nagaswara mau bekerjasama dengan dua musisi ini karena ada sesuatu yang beda dari yang lain musiknya, saya membanyangkan dua jawara jadi satu bagaimana hasilnya, jawara dalam arti mereka menguasai bidangnya masing – masing. Yang satu vokalnya unik yang satu musiknya yang unik,”ujar Rahayu Kertawiguna CEO Nagaswara.
LiLo melihat Vokal Kadri yang berciri kuat dengan vibrato membuat signature yang tidak biasa, membuktikan musikalitas penyanyi yang berbeda dalam single klasik ini. Kadri tidak meniru Farid Hardja namun karakter kuat tersebut merupakan anugerah alam.
Sebelumnya Kadri bersama band the KadriJimmo berhasil melahirkan album Indonesia Hebat (2009), Tanah Sang Pemberani EP (2015), single “Seandainya Aku Bisa Terbang” (Yovie Widianto/Kahitna), single “Ingin Punya Pacar Lagi” (2019) dan “Lamar” (2019).
LiLo, memang piawai mencari kekuatan suara vibrato Kadri dan merubahnya dari zona nyaman. Unsur pengaruh musik Rock ‘n’ Roll modern dengan balutan padupadan choir dari band Beach Boy membuat “Karmila” menjadi suatu produk retro yang meruang dan elegan.
Ini akan membuat lagu ini mudah masuk dalam pendengar musik saat ini menurut estimasi LiLo. Melengkapi lagu-lagu baru Indonesia lainnya.
“Saya mau generasi sekarang bisa merespon dengan mudah lagu ini. Sebuah anthem cinta beda usia yang unik menjadi salah satu karya terbaik dari Farid Hardja. Saya menerjemahkan aransemen “Karmila” lewat bahasa jelajah masa lalu dan pendekatan musik modern. Ia menjadi artis pertama untuk Program dan Album LiLo The Producer yang saya sedang garap. “Ujar LiLo.
“Saya merasa bisa melakukan eksplorasi power pop yang kuat bersama LiLo. Bahasa visual menjadi elemen sangat penting di narasi lagu “Karmila” ini.”ujarnya
Menurut nusisi ini visual di musik video “Karmila” ini juga diharapkan menjadi materi yang sesuai untuk profesi dirinya sebagai rocker, singer namun juga mumpuni di jalur karir lewat profesi lawyer yang dia tekuni.
“Saya sudah membentuk band Kadri Karmila yang melibatkan anak-anak gen Z berkualitas dan akan tampil meriah dalam musik, gaya dan fashion”. katanya.
“Awalnya saat menyanyikan lagu ini malah menjadi bahan bercandaan teman-teman, suara saya disebut meniru-niru karakter vokal Farid Hardja. Tapi kemudian setelah diproses dan diolah sangat apik lewat aransemen musik oleh LiLo The Producer, hasilnya pun menjadi sesuatu yang beda dan jadi sesuatu yang baru, dan materi itu kita bawa ke Bapak Rahayu Kertawiguna, CEO NAGASWARA, “Jelasnya.
“Dan syukurlah, kita sign kontrak untuk lagu pertama ini. Tapi nyanyi sendiri sebagai penyanyi solo, baru kali ini, sama NAGASWARA. Kebetulan karakter vokal saya dianggap cocok membawakan lagu dari mendiang Farid Hardja, ini. “Ungkapnya.
Musisi ini mengenal sosok Rahayu Kertawiguna CEO NAGASWARA, sudah lama. Perkenalan itu dari beberapa kegiatan ekosistem musik. Setelah bermusik selama 50 tahun yang dilakoni sejak tahun 1974, kini Kadri lewat remake single “Karmila”, memutuskan untuk tampil bersolo karir.
“Jadi waktu masih kanak-kanak saya sudah jadi penyanyi. Ini single solo pertama saya sih, di tahun 2024, bersama label NAGASWARA,” paparnya.
Lagu Karmila bercerita kisah cinta imajiner masa muda Farid Hardja dengan belia Karmila di jaman itu. Musisi ini berharap single “Karmila” dapat menarik perhatian pencinta musik Indonesia. Menjadi narasi dan tafsir musik power pop dan mudah diterima dengan baik di musik Indonesia. (EH)